PALANGKA RAYA, KaltengEkspres. com- Pemerintah beberapa waktu lalu telah membuka kembali kegiatan car free day (CFD) yang digelar setiap minggu pagi di Bundaran Besar Palangka Raya. Hal ini mendapat sambutan baik dari kalangan legislator Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Tengah.
Kendati demikian pihaknya mendorong agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng dan Pemerintah Kota (Pemkot) Palangka Raya agar dapat menata kembali lapak para pedagang. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi I DPRD Kalteng, Kuwu Senilawati, yang menyebutkan seharusnya para pedagang yang berjualan dilokasi CFD sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
“Waktu saya ke CFD, saya ada menemukan pedagang ikan dan sembako yang ikut berjualan disitu, mereka ini kan seharusnya berjualan dipasar bukan di CFD, bukan berarti kita melarang tapi seharusnya disesuaikan,” ujarnya, Selasa (26/4).
Dalam hal ini Kuwu menyarankan agar pengelola CFD lebih selektif dalam memilih pedagang yang berjualan di lokasi CFD. Ia menilai pedagang kuliner, seni, obat-obatan tradisional, dan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang cocok berjualan di area CFD. Pasalnya kebanyakan masyarakat yang berada di area tersebut menggunakannya untuk berolahraga dan mencari hiburan.
“Selain itu, penataan jarak antar pedagang juga perlu dilakukan, diatur sedemikian rupa sehingga tidak melebihi kapasitas, supaya protokol kesehatan tetap bisa terjaga dengan baik,” saran Kuwu.
Di sisi lain, masyarakat yang melakukan kegiatan di CFD jangan sampai mengabaikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan dalam aturan dan juga senantiasa menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah disembarang tempat. (via)