Terganjal Aturan, Desa Cempaka Baru Tak Bisa Panen Raya Lagi

KUALA PEMBUANG, KaltengEkspres.com -Desa Cempaka Baru Kecamatan Danau Sembuluh, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, sejak beberapa tahun belakangan terakhir ini mengalami kesulitan disektor pertanian padi.

Pasalnya desa yang dihuni kurang lebih 200 kepala keluarga (kk) ini, sekarang menjadi desa yang tak bisa menghasilkan padi sama sekali.

“Sekarang ini desa kami menjadi 0% penghasil padi, padahal pada kisaran tahun 2012-2015 kami itu sering panen raya,” kata Kepala Desa Cempaka Baru Ardiansyah saat di wawancarai oleh beberapa awak media, Minggu (13/1).

Bahkan pada kisaran tahun 2013, desa yang memiliki hingga 75 hektare lahan pertanian padi ini bisa menghasilkan hingga 250 ton padi dalam sekali panennya.

Saat dikonfirmasi masalah yang menghambat sektor pertanian padi di desa tersebut, sehingga tak bisa menghasilkan padi sama sekali. ia mengungkapkan, karena adanya peraturan daerah terkait dengan pembukaan lahan.

“Kita terkendala dengan peraturan, karena adanya peraturan yang mengatur tentang tata cara pembukaan lahan, sehingga aktifitas pertanian di desa ini menjadi terhambat,” ujarnya.

Ia mengatakan, medan lahan pertanian di desa ini sedikit berbeda dengan desa lainnya, lahan pertanian di desa tersebut terdiri dari banyak batang pohon yang besar-besar, sehingga dibutuhkan cara khusus dalam pembukaan lahannya.

“Kami paham saja kalau memang peraturan tersebut dibuat untuk kebaikan bersama, tapi kami itu maunya jika memang dibuat peraturan tersebut, setidaknya ada solusi bagi kami untuk mengatasi masalah tersebut, karena itulah kami butuh bantuan dari pemerintah daerah,” ujarnya.

Ia menambahkan, bahwa sektor pertanian di desa tersebut benar-benar butuh bantuan serius dari pemerintah, karena memang sektor pertanian di desa tersebut sangat potensial untuk dikembangkan.

Dulunya sektor pertanian di desa tersebut menjadi salah satu mata pencarian bagi masyarakat sekitar, dengan terhambatnya bidang pertanian, otomatis berdampak pada angka pengangguran dan angka ekonomi di desa tersebut.

“Keadaan ini menjadi berpengaruh terhadap angka pengangguran dan ekonomi, oleh karena itu kami sangat butuh solusi dan bantuan dari pemerintah, untuk bisa menggerakkan kembali sektor pertanian di desa kami, karena memang sektor pertanian dulunya menjadi salah satu mata pencarian terbesar di desa kami,” tandasnya. (al)

Berita Terkait