Polisi Panggil Warga Penyebar Isu Hoax Penculikan Anak

KUALA PEMBUANG, KaltengEkspres.com-Baru-baru ini warga kota Kuala Pembuang diresahkan dengan berita tentang adanya usaha penculikan seorang anak kecil didepan toko bahan makanan yang terletak di Jalan Samudin Minggu (7/10/2018).

Setelah ditelusuri ternyata kabar yang tersebar melalui via media sosial tersebut tidak benar atau hanya hoax yang berasal dari sebuah kesalah pahaman orang tua terhadap anaknya tersebut.

Kapolres Seruyan AKBP Ramon Zamora Ginting melalui Kasat Reskrim Polres Seruyan Iptu Wahyu S Budiarjo mengatakan, kabar mengenai penculikan tersebut tidak benar dan hanya kesalah pahaman.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah memanggil warga berinisial AD penyebar isu hoax tersebut untuk dimintai keterangan, serta memeriksa rakaman video CCTV untuk memastikan kejadian tersebut.

“Untuk kronologi kejadian awal mulanya AD bersama anaknya berinisial IK pada Minggu (07/10/2018) berbelanja di Toko bahan makanan (dekat Bank BRI Kuala Pembuang). Kemudian sekitar pukul 13.30 WIB, AD mendengar suara anaknya menangis diluar Toko kemudian mendatangi anaknya tersebut diluar dan melihat anaknya dengan posisi jatuh dekat pintu mobil warna putih jenis Mitsubishi Mirage milik IN yang kebetulan sudah selesai belanja ditempat yang sama,”ungkap Wahyu kepada awak media Senin (8/10).

Setelah itu lanjut dia, AD menggendong anaknya dan melihat jari tangan anaknya terluka yang diduga akibat jatuh di aspal jalan. Kemudian saat itu AD berasumsi sendiri anaknya ditarik dan akan diculik oleh oknum pelaku, tanpa melihat langsung awalnya.

“Karena itu lah ia kemudian menulis status WhatApp pribadi dengan tulisan “YA ALLAH MENGGATAR RASA AWAKKU (EMOT NANGIS) UNTUNG ANAKKU BELUM SEMPATNYA MEMBAWA BUKAH (EMOT NANGIS) CIRI2NYA : MOBIL PUTIH (ENTAH MOBIL APA TADI) BINIAN BEDUA…!!!,”ujar Wahyu.

Setelah itu tambah Wahyu, rekan kerjanya mengomentari Status AD tersebut kemudian dari hasil percakapan, rekannya tersebut meneruskan isi percakapan tersebut ke Group WhatsApp KELUARGA BESAR PEMBINA (TK) yang terdapat di WhatsApp.

“Saat ini saudari AD sudah mengakui kesalahannya dengan menulis Status di WhatsApp miliknya tanpa mengecek dulu kebenarannya terlebih dahulu yang mana sebelumnnya dirinya merasa panik dan khawatir bahwa anaknya akan diculik dan maraknya penculikan,”ucapnyam

Diketahui AD sudah membuat klarifikasi permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Kuala Pembuang khusunya penyebaran berita tidak benar (Hoax). (vs)

Berita Terkait