Tidak Akuratnya Data Penerima Bansos Masih Kerap Terjadi

Wakil rakyat dari Dapil II yang meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan, Irawati

PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Tidak akuratnya data penerima bantuan sosial tunai (BST) masih kerap terjadi di sejumlah daerah di Kalimantan Tengah (Kalteng), seperti yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan. Sejumlah masyarakat di Kabupaten setempat kerap mengeluhkan adanya tumpang tindih data penerima BST.

Hal tersebut diungkapkan oleh wakil rakyat dari daerah pemilihan II, yang meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan, Irawati.

“Ketika kami melakukan reses ke dua Kabupaten tersebut, masyarakat disana banyak yang mengeluhkan terkait sistem penyaluran bantuan yang masih tumpang tindih,” kata Irawati, Rabu (17/6/2020).

Lebih lanjut dijelaskan, di tingkat pemerintah provinsi, terdapat 10 instansi yang terlibat dalam pendataan penerima BST. Hal tersebut dinilai menjadi pemicu awal adanya tumpang tindih data penerima.

Irawati mencontohkan, misalnya saja ada masyarakat yang sebelumnya berprofesi sebagai petani dan terdaftar pada instansi Tanaman Pangan dan Holtikultura. Namun kenyataannya, masyarakat tersebut telah memiliki profesi baru dan tidak lagi menjadi petani, bahkan terdaftar pada Dinas Sosial karena masuk dalam kategori masyarakat tidak mampu. Hal tersebutlah yang dapat menyebabkan adanya tumpang tindih data.

“Ini yang menjadi usulan masyarakat di pedesaan, agar data tersebut dapat segera diperbaiki. Permasalahan tersebut yang berdampak pada proses penyaluran. Ini jangan sampai dibiarkan, sehingga diharapkan penyaluran BST dapat tepat sasaran,” ucapnya. (Ra)

Berita Terkait