

SAMPIT, Kaltengekspres.com – Lembaga Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama (NU) Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, mencoba menggerakan lini usaha warga Desa Rubung Buyung, Kecamatan Cempaga. Pergerakan ini sudah dilakukan setelah Program Peduli menyasar ke desa yang memiliki komunitas Kaharingan itu.
Setelah mewujudkan keinginan masyarakat Desa Rubung Buyung untuk menggali potensi usahanya dengan pelatihan menjawet (menganyam) rotan menjadi produk-produk kerajinan tangan yang layak jual, Lakpesdam juga melakukan penggalian lini usaha baru dengan melakukan pelatihan pembuatan paving block.
Ketua Lakpesdam NU Sampit, Hadi Utomo, SE, bersama Project Officer Abdul Hafiz, S.Ag, yang ada saat pelatihan itu, Rabu (23/1/2019) saat itu menegaskan bahwa kegiatan Lakpesdam NU tidak ada kaitannya dengan unsur politik di tengah masa kampanye pemilu saat ini. Karena itu, Lakpesdam NU dalam pelaksanaan kegiatannya benar-benar mendahulukan kepentingan sosial.
Setelah menumbuhkan kebersamaan dan penerimaan sosial serta menepiskan perbedaan, sebagaimana tujuan Program Peduli yang telah dilaksanakan oleh Lakpesdam sejak 2015, kini Program Peduli membawa dampak positif dengan meningkatkan kesadaraan masyarakat dalam upaya mendapatkan layanan dasar.
“Kami tetap menjalankan program Peduli dengan sasaran masyarakat mendapat layanan dasar yaitu yang terpenting melengkapi administrasi kependudukan dengan memiliki Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga, akte nikah atau buku nikah, dan akte kelahiran karena dengan melengkapi adminduk ini masyarakat bisa mendapatkan layanan dasar dari pemerintah seperti kesehatan dan pendidikan,” kata Hadi.
Setelah pentingnya adminduk ini dimengerti oleh masyarakat terutama dari umat Hindu Kaharingan, yang selama ini kesulitan untuk mendapatkan adminduk. Lakpesdam mulai menyentuh program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan usaha kecil mikro menengah.
“Paving block termasuk usaha kecil yang diminati masyarakat desa. Ya, ini merupakan potensi yang dilirik warga desa dengan melihat manfaat program dana desa dan anggaran dana desa yang dilaksanakan pemerintah agar desa dapat secara swadaya membangun desanya,” timpal Hafiz.
Warga berharap dengan usaha paving block, pemerintah desa dapat memperoleh material bangunan dari usaha masyarakat desa sendiri. Paving block merupakan salah satu material bangunan yang mudah diproduksi dengan industri kecil oleh masyarakat.
Semetara itu, Kepala Desa Rubung Buyung, M. Irson menanggapi positif apa yang telah dilaksanakan oleh Lakpesdam NU Sampit. Sejak kehadiran Lakpesdam NU Sampit ke desa mereka pemahaman masyarakat akan proses pembangunan semakin baik, sehingga pelaksanaan pembangunan di desa yang dikoordinir pemerintah desa semakin baik.
“Apa yang dilakukan Lakpesdam NU sangat membantu warga desa mendapatkan KTP, KK, akta nikah dan akte kelahiran. Ini semua dilakukan Lakpesdam dengan membuat desa kami desa yang inklusi,” pungkas Irson. (bag)