

MUARA TEWEH- Insiden Rakit kayu log milik PT Karya Delta Permai (KDP) menabrak fender Jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara (Batara), sekitar pukul 11.40 WIB, Kamis (15/11) membuat heboh warga Muara Teweh.
Ribuan kayu bulat ini berangkat dari areal perusahaan hak pengusahaan hutan (HPH) PT KDP di wilayah Kabupaten Murung Raya.
Sesampai Muara Teweh, kelotok atau getek yang menarik kayu kewalahan menahan derasnya air. Akibatnya rakit tidak dapat dikendalikan sehingga menghantam pengaman jembatan kebangaan warga di bumi Iya Mulik Bengkang Turan itu. “Sepertinya kekurangan assist kelotok,” ujar Markos warga yang melihat kejadian kala itu.
Kayu bulat menghantam fender secara bergantian. Tampak motoris kelotok yang menarik kayu panik. Terdapat lebih dari lima kelotok yang menarik kayu log, hingga akhirnya kayu bisa melewati jembatan.
Assist rakit kayu ini bukan wewenang Perusda Batara Membangun. Hal itu dipastikan Direktur Umum Perusda, Drs Asianor Alihajeki. “Khusus untuk rakit kayu selama ini tidak di-assist Perusda,” ungkapnya. Belum diketahui, sejauh mana kerusakan fender jembatan, karena Sungai Barito sedang dalam.
Sebagai informasi, PT KDP terdaftar memiliki IUPHHK-HA di Murung Raya dengan luas 79.400 hektare. Perusahaan ini berkantor di Palangka Raya. Selama tahun 2017 telah membayar dana reboisasi murni sebanyak USD 757 ribu. (eno)