KUALA PEMBUANG, KaltengEkspres.com – Penantian masyarakat Kabupaten Seruyan terutama Kota Kuala Pembuang untuk memiliki akses ruas jalan yang bagus menuju Pelabuhan Segintung sepertinya akan terwujud dalam waktu dekat.
Pasalnya, proses pengerjaan ruas Jalan Kuala Pembuang – Pelabuhan Segintung ditargetkan beraspal pada September 2018 mendatang. Ini menyusul telah dimulainya proses pengerjaan ruas jalan sepanjang 21 KM yang dicanangkan mampu mendongkrak perekonomian Kabupaten Seruyan tersebut.
Bebebrapa waktu lalu tepatnya Jum’at (20/04/2018), Pjs Bupati Seruyan Leonard S Ampung didampingi Sekda Haryono dan sejumlah instansi terkait melakukan peninjauan proses pengerjaan jalan tersebut.
Dalam kunjungan meninjau lokasi tersebut, Pjs Bupati Seruyan Leonard S Ampung mengatakan, pengerjaan ruas jalan menuju Pelabuhan Segintung dikerjakan secara bertahap yang bertujuan agar kualitas pekerjaan bagus, karena jalan tersebut akan dilalui kendaraan berat nantinya setelah pelabuhan beroperasi.
“Ada 11,3 KM yang di tangani.Dengan pagu anggaran sebesar Rp41.919.150.000 miliar,melalui APBD Seruyan dan dikerjakan oleh PT Surya Adhi Perkasa. Sedangkan sisanya kurang lebih 9 KM,akan dilanjutkan pengerjaannya tahun depan,”ujar Leonard, kepada Kalteng Ekspres.com Sabtu (21/04/2018).
Ia menerangkan, bahwa pihaknya sudah menargetkan pengerjaan ruas jalan tersebut rampung dan beraspal September tahun ini. Bahkan untuk mempercepat proses pengerjaannya ini, pihak kontraktor pelaksana sudah berkordinasi dan mengurus perizinan, terkait izin sandar tongkang dan bongkar muatan, yang membawa bahan material untuk keperluan pengerjaan ruas jalan tersebut di Pelabuhan Teluk Segintung.
Ia berharap, dengan mudahnya proses bongkar material di Pelabuhan Teluk Segintung,akan dapat memperlancar dan mempercepat pengerjaan jalan ini.
Leonard menjelaskan, jika nantinya Pelabuhan Segintung beroperasi dipastikan menjadi jalan yang cukup strategis, karena keberadaan pelabuhan laut ini,selain untuk tempat akvititas bongkar muat minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO), juga sebagai sarana bongkar muat barang berbagai kebutuhan masyarakat.
“Bisa dipastikan akan menjadi salah satu pintu gerbang ekonomi di Kalteng, karena pelabuhan ini nanti jadi tempat aktivitas pengguna jasa agar bisa masuk dan keluar,”ucapnya.
Untuk mendukung keberadaannya tambah Leonard, harus disiapkan infrastruktur terlebih dahulu seperti sarana jalan, kemudian disisi darat pelabuhan harus tersedia fasilitas air bersih, energi listrik dan pada intinya harus di mulai pengoperasiannya dengan kapal-kapal perintis terlebih dahulu. (vs)