SAMPIT, KaltengEkspres.com – Desa Pondok Damar Kecamatan Mentaya Hilir Utara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sempat geger. Kejadian ini dipicu karena adanya kedatangan sejumlah petugas keamanan perusahaan PT Mustika Sembuluh yang disebut-disebut telah melakukan penyerangan.
Nyaris saja bentok pecah, namun beruntung cepat dileraikan. Hanya saja akibat kejadian ini membuat salah satu kaca rumah warga pecah, dan patung sepundu yang berada di depan rumah roboh.
Kapolsek Sungai Sampit Ipda Fandi saat di konfirmasi Sabtu (3/3/2018), membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurut dia, kejadian ini sudah lama sekitar tanggal 3 Februari 2018 lalu, hanya lantaran baru terekspos maka perlu diluruskan, bahwa itu disebabkan karena kesalah pahaman antara warga dan pihak perusahaan.
Sebenarnya pihak perusahaan pada saat itu datang ke desa setempat bukan untuk melakukan penyerangan melainkan hendak mengamankan warga yang melakukan pencurian buah kelapa sawit milik perusahaan.
Namun warga yang hendak diamankan ini, tidak terima dituduh pencuri. Sehingga saat itu terjadi penolakan untuk diamankan. Yang akibatnya terjadi kericuhan antara warga setempat dengan petugas keamanan dari pihak perusahaan.
“Warga yang tidak terima dituding mencuri ini akhirnya nyaris bentrok, dan melakukan pengrusakan terhadap mobil perusahaan. Sedangkan rumah warga kaca depannya pecah yang berada disekitaran rumahnya,”ungkap Kapolsek.
Fandi menjelaskan, bahwa isu rumah adat yang dirusak itu tidak benar. Melainkan hanya patung Sapundu dan rumah warga yang di tuduh mencuri buah tersebut kaca depan rumahnya pecah.
“Kita juga bingung sebenarnya kejadiannya masuk wilayah hukum Polsek Kota Besi karena di peta itu masuk Kecamatan Telawang. Namun secara administrasi mereka mengurus di Desa Podok Damar,”papar Fandi. (MR)