KUALA PEMBUANG, Kaltengekspres.com –
Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Seruyan, Leonard S Ampung mengharapkan masyarakat di Kabupaten Seruyan untuk tidak menjual lahan miliknya hanya untuk memenuhi kebutuhan yang tidak penting.
“Tolong kalau ada warga dari luar daerah membeli lahan jangan dijual, apalagi kalau menjual lahan itu hanya untuk kebutuhan yang tidak begitu penting,”ungkap Leonard Senin(26/3/2018).
Leonard yang juga Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman (Perkim) Provinsi Kalteng ini mengatakan, berdasarkan pengalaman yang telah terjadi, banyak masyarakat yang tergesa-gesa karena berorientasi pada hasil yang bersifat sementara.
Selain itu lanjut dia, banyak juga pemilik lahan yang menjual lahan kepada investor karena tergiur harga yang tinggi.
“Setelah lahan habis terjual, yang terjadi masyarakat bingung mau usaha apa, akhirnya menjual lahan justru berdampak pada kemiskinan,”ujarnya.
Ia mengakui, saat ini ketersediaan lahan di Seruyan terbilang masih sangat luas. Namun luas lahan tetap tidak akan sebanding dengan jumlah pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat. Kemudian, harga lahan juga akan semakin meningkat seiring dengan terbangun infrastruktur yang membuat geliat dan tingkat persaingan ekonomi di Seruyan akan semakin ketat.
“Pertumbuhan penduduk, peningkatan infrastruktur serta persaingan ekonomi itu jelas akan berdampak pada harga lahan yang semakin mahal,” jelasnya.
Menurutnya, daripada dijual, lebih baik masyarakat pemilik lahan berpikir untuk memanfaatkan, menggarap atau mengolah lahan sesuai kemampuan untuk berbagai kegiatan usaha atau dikerjasamakan dengan pihak swasta sehingga mendapat hasil berkelanjutan.
“Lahan yang ada lebih baik dimanfaatkan agar mendapatkan hasil yang lebih menjanjikan dan berkelanjutan,”paparnya.
Ia menambahkan, selaku penjabat bupati, dirinya juga sudah meminta instansi terkait untuk membantu masyarakat agar dapat memanfaatkan lahan menjadi produktif, baik dibidang pertanian, perkebunan maupun perikanan.
“Dari sekarang harus sudah dipikirkan. Karena kalau masyarakat lokal sudah tidak punya lahan lalu apa yang mau diusahakan nanti. Akhirnya ekonomi masyarakat sulit, dan pemerintah juga akan jadi repot,” tandasnya. (vs)