KUALA PEMBUANG, Kaltengekspres.com –
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Seruyan menyebut pada tahun ini ada penurunan jumlah produksi padi terutama produksi padi ladang.
Hal tersebut disebabkan karena adanya larangan membuka lahan dengan cara membakar sehingga menyebabkan masyarakat terutama yang berada di daerah hulu yang notabenenya terdapat batang kayu yang besar menjadi kesulitan untuk membuka lahan.
“Petani ladang kita sangat turun sekali bahkan tidak ada aktivitas dikarenakan mereka taat dengan aturan yang membuat mereka tidak bisa membuka lahan,”ujar Kepala DKPP Seruyan Sugianoor saat diwawancarai di Kantor DKPP Seruyan, Senin (12/3/2018).
Ia menerangkan, saat ini pihaknya sudah memberikan usulan kepada Pjs Bupati untuk meminjam eksavator milik provinsi untuk membuka lahan masyarakat. “Alhamdulillah, respon dari Pjs Bupati baik,”ungkapnya.
Sugian menjelaskan, penurunan produktivitas pertanian hampir 5000 ton khususnya untuk kontribusi dari padi ladang,
2016 awal saja misalnya sasaran produksi padi di Seruyan mencapai 23.096 ton sedangkan di tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 18.382 ton.
“Kita memang berupaya seperti pada tahun 2017 kita membuka untuk kelompok tani itah haduhup 20 hektare jadi kita bukakan lahan dengan alat berat yang sistem kontraktual dan saat dilaporkan oleh penyuluh Tumbang Manjul berhasil,”paparnya.
Sehingga lanjut dia, dirinya berharap cara tersebut bisa menjadi percontohan bagi kelompok tani lainnya, apalagi pihaknya juga sudah memiliki data-data mengenai lahan yang dapat di garap dengan menggunakan alat berat.
“Jadi ketaatan mereka terhadap kebijakan larangan membakar lahan ini kita gunakan untuk merubah pola tanam atau pola pengolahan lahan yang awalnya ladang berpindah tempat kita bisa jadikan menjadi ladang tetap,”urainya.
Sugian menambahkan, bahwa para petani sangat mengapresiasi dan senang dangan adanya upaya yang dilakukan oleh DKPP bahkan ada yang juga menyampaikan kepada kelompok petani lain bahwa mereka sukses bertani tanpa membakar lahan. (vs)