Tragis!! Ditabrak Truk CPO, Bapak dan Anak Tewas Bersamaan

PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com – Nasib naas menimpa Syamsul Arifin (45) dan anaknya Raja (5). Kedua korban ini tewas setelah sepeda motor Honda Virza Nopol KH 2510 LM yang dikendarai berboncengan dengan istrinya bernama Putri Ayu (50) serta anaknya Raja, bertabrakan dari arah berlawanan dengan pengendara truk CPO Mitsubishi Nopol KH 8746 G yang dikemudikan Sudarto, di ruas Jalan Trans Kalimantan arah Simpang Runtu menuju Lamandau KM 44 atau tepatnya di RT 20 Desa Runtu Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kamis (15/2/2018).
Informasi yant dihimpun Kalteng Ekspres.com di lapangan menyebutkan, kejadian ini sekitar pukul 12.30 WIB. Berawal ketika korban mengendarai sepeda motor Honda Virza berboncengan dengan istrinya Putri Ayu di belakang sementara anaknya Raja berada di depan dari arah Simpang Runtu menuju Lamandau. 

Saat melintasi ruas jalan tersebut, datang sebuah kendaran roda empat yang tidak diketahui identitasnya dari arah yang sama mendahului, kemudian mengambil jalur kanan saat melintasi jembatan.  Ulah pengendara roda empat itu membuat sepeda motor korban oleng dan pada saat bersamaan dari arah berlawanan melaju truk CPO yang dikemudikan Sudarto. Sehingga akhirnya terjadilah tabrakan dari arah depan berlawanan.  

Atas kejadian tersebut mengakibatkan pengendara sepeda motor Syamsul Arifin langsung tewas di TKP karena mengalami luka robek dibagian punggung kaki sebelah kiri, luka memar di kaki. Sementara anaknya ikut meninggal dunia karena mengalami luka ribek dibagian kepala. Sedangkan istrinya Putri Ayu berhasil selamat. Lantaran hanya mengalami luka memar. 

Kasatlantas Polres Kobar AKP Asdini Pratama ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurut dia, kejadian ini sudah ditangani pihaknya dengan mengevakuasi korban ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dan melakukan olah TKP di lokasi kejadian.

“Korban ini asal Medan dan merupakan karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Sukajadi Sawit Mekar Desa Sebabi Kecamatan Telawang Kotim,”ungkap Asdini. (hm)

Berita Terkait