

PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com – Gelombang tinggi yang terjadi di laut membuat sebagian besar nelayan tak berani melaut mencari ikan. Kondisi ini berimbas minimnya pasokan di sejumlah pasar dalam Kota Pangkalan Bun. Sehingga mengakibatkan melambung tingginya harga ikan yang dijual di pasaran.
Burhan salah seorang pedagang ikan mengatakan, saat ini ketersediaan ikan laut di pasae hanya sedikit. Sehingga menyebabkan harganya mengalami kenaikan dari harga biasa. Lantaran pasokan ikan yang ada saat ini didatangkan dari Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel).
Sementara itu Kepala Stasiun Iskandar Pangkalan Bun Slamet Riyadi mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi per tanggal 26-29 Desember 2018 mendatang. Peringatan ini dikeluarkan karena diprediksi akan terjadi gelombang tinggi antara 1-2,5 meter di laut Jawa dan perairan selatan Kalimantan.
“Kita mengimbau nelayan memperhatikan resiko tinggi terhadap keselamatan mereka jika ingin melaut, serta meminta kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,”ujarnya Rabu (26/12).
Terpisah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Petrus Rienda mengungkapkan, sejak beberapa hari terakhir pihaknya telah mengimbau nelayan khususnya nalayan tradisional di Kabupaten Kotawaringin Barat untuk menghentikan sementara aktifitas melaut mencari ikan, sampai cuaca kembali membaik dan aman untuk pergi melaut.
“Kita imbau di Off kan dulu demi keselamatan jiwanya,”ungkap Petrus saat di konfirmasi Kalteng Ekspres.com via ponsel. (aro)