Tragis…Depresi Divonis Seumur Hidup, Napi Narkoba Bunuh Diri

PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com Diduga depresi dan tak terima vonis seumur hidup yang dijatuhi majelis hakim (MH) Pengadilan Negeri Palangka Raya, seorang narapidana Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIa Palangka Raya, Rudi Alamsyah nekat mengakhiri hidup dengan cara menjerat lehernya menggunakan sarung yang diikat diangin-angin sel tahanan.

Akibat kejadian ini pria berusa 31 tahun yang tersangkut permasalahan narkotika dengan barang bukti 1 kilogram lebih ini, tewas mengenaskan dengan posisi duduk tertelungkup di kamar mandi usai terjatuh dari gantungan angin angin sel tahanan setempat. Peristiwa bunuh diri itu terjadi, Jumat (13/7) pagi, ketika para napi lain asik berolah raga.

Kini kasus tersebut sudah ditangani anggota Satuan Reskrim Polres Palangka Raya dengan melakukan penyelidikan dan mengamankan barang bukti berupa sarung, baju dan barbuk lainnya.

Kepala Rutan Klas IIa Palangka Raya, Akhmad Zainal Fikri mengatakan, jasad korban ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tertelungkup. Leher terjerat sarung dan tidak ada tanda kekerasan ditubuhnya.

”Benar, seorang warga binaan bunuh diri di blok A, ketika kejadian yang lain sedang senam. Posisinya tertelungkup leher terjerat sarung,” ujarnya kepada Kalteng Ekspres.com Jumat (13/7/2018).

Fikti menjelaskan, bahwa korban Rudi Alamsyah ini merupakan narapidana kasus narkotika hasil tangkapan BNNP Kalteng yang divonis seumur hidup, walaupun sebelumnya hanya dituntut 13 tahun penjara.

”Diduga karena depresi atas putusan itu. Dia nekat mengakhiri hidupnya. Namun intinya ketika ditemukan sudah tak bernyawa dan leher terjerat,”paparnya.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Palangka Raya Kompol Purwanto Heri Subekti mengatakan, sejauh ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. Barang bukti berupa sarung,baju dan pakaian almarhum telah disita. ”Kasus ini masih kita dalami dengan memeriksa sejumlah saksi dan alat bukti untuk mengungkap penyebab pasti kematinnya,”ungkapnya Jumat (13/7).

Sementara itu sumber lain yang dihimpun di lapangan, sebelum nekat gantung diri, almarhum sempat menulis pesan agar hutangnya di kantin Rutan dilunasi dan meminta maaf kepada keluarganya. (dr)

Berita Terkait