SAMPIT, KaltengEkspres.com – Nasib naas menimpa Aman (27). Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) yang bekerja di pelabuhan bongkar muat pupuk H Syekh di Jalan Iskandar Sampit Kabupaten Kotim ini, tewas tertimpa alat berat bongkar muat atau crane, saat melakukan aktivitas bongkar muat di pelabuhan setempat, Kamis (3/5/2018), sekitar pukul 14.30 WIB. Kejadian ini membuat geger warga setempat.
Informasi yang dihimpun Kalteng Ekspres.com di lapangan menyebutkan, kejadian berawal saat korban bersama tiga rekan kerjanya melakukan bongkar muat pupuk dari kapal KM Lintas Bahari 23. Korban bersama tiga rekannya berada di atas dump truk KH 8481 FB untuk menyambut pupuk yang dibongkar dari atas kapal.
Saat sedang asyik membongkar pupuk, tali seling crane tiba-tiba putus. Ketiga rekan korban yang mengetahui hal tersebut langsung meloncat dari atas truk. Sedangkan korban saat itu juga berusaha loncat, namun kakinya terperosok di antara tumpukan pupuk di dalam bak truk, sehingga tidak sempat lagi menyelamatkan diri.
“Kejadiannya sangat cepat, paling beberapa detik saja. Kawan-kawan korban sempat loncat menghindari crane yang jatuh, korban juga mau loncat tapi kakinya terjepit di pojok truk, sehingga tidak sempat lompat. Akhirnya tubuhnya terjepit crane,” terang Sandra, salah seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut.
Menurut dia, seusai kejadian korban kemudian dievakuasi oleh warga dari atas truk tersebut untuk dibawa ke rumah sakit. Namun nyawanya tidak dapat diselamatkan, korban menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. “Ada luka di kepala, punggung dan dadanya,” terang Sandra Kamis(3/5).
Saat itu korban dievakuasi dengan menggunakan truk yang membawa pupuk. Sejumlah saksi mata termasuk operator crane kemudian diperiksa oleh aparat Polsek Kawasan Pelabuhan Mentaya, Polres Kotim. Sejumlah rekan korban yang meloncat dari atas truk mengalami trauma akibat peristiwa tersebut. Mereka juga mengeluhkan sesak di dada. Peristiwa ini saat ini masih dalam penyelidikan anggota Polres Kotim.(MR)