DUARR!! Ban Grader Meledak Tewaskan Karyawan PT SMN

SAMPIT, KaltengEkspres.com – Kecelakaan kerja (Lakakerja) terjadi saat workshop (pelatihan) di salah satu perusahaan besar swasta (PBS) PT Sarana Multi Niaga
(SMN) yang berkedudukan di Kecamatan Cempaga Hulu Kabupaten Kotim. Seorang karyawan operator TLB di perusahaan setempat bernama Hery Setiawan (30), terkena hantaman ban alat berat grader yang meledak saat diisi anginnya di daerah setempat, Rabu (4/4/2018) sekitar pukul 11.00 WIB.
Kejadian ini membuat korban terlempar 6 meter bersama ban, sehingga akhirnya tewas karena mengalami luka berat berupa sobek dikedua paha akibat hantaman ban yang meledak. Sedangkan dua orang temannya yakni Doni (28) dan Angga (20) hanya mengalami luka memar.

Informasi yang dihimpun Kalteng Ekspres.com di lapangan menyebutkan, kejadian bernuka ketika ketiga korban berniat hendak memompa ban grader ini. Namun karena diduga alat safety yang digunakan untuk workshop kurang sesuai standar operating procedur (SOP). Lantaran saat pengisian ini, tidak menggunakan alat meteran angin, sehingga ban yang diisi tidak diketahui terisi penuh atau belum. Yang akhirnya meledak dan menghantan tiga karyawan ini.

Salah seorang karyawan yang mengikuti workshop berinsial EY mengatakan, sudah hampir 5 tahun peralatan di workshop ini tidak di perhatikan perusahaan. Sehingga seakan akan diabaikan oleh management perusahaan. “Alat bengkel seadanya dan tidak mengikuti SOP,”bebernya kepada Kalteng Eksres.com Kamis (5/4) dini hari ketika berada di RSUD Murjani Sampit.

Menurut dia,  pihaknya sudah sering mengingatkan kepada management agar peralatan bengkel di workshop tersebut di perhatikan demi menghindarkan hal semacam ini terjadi. Namun, peringatan ini tidak digubris sehingga akhirnya menimbulkan korban jiwa.

“Tadinya saat dievakuasi ke rumah sakit ini, korban masih hidup. Namun sesampai di rumah sakit korban telah meninggal dunia. Kasian istri korban yang memiliki satu anak yang baru berumur 6 tahun ini. Karena anaknya harus kehilangan ayahnya akibat keteledoran,”paparnya.

Istri korban Nuramini (28) saat di mintai keterangan mengatakan, seusai kejadian ia tidak bisa berkata apa-apa, karena ini mungkin ini sudah takdirnya.

Menurut dia, jasad suaminya ini rencana keluarga dibawa ke Semarang Jawa Tengah pagi ini juga. “Saya berharap pihak perusahaan dapat membantu sepenuhnya atas musibah ini dan memberikan  santunan karena saya tidak tau kemana saya mengadu,”paparnya sambil menangis.

Sementara saat berupaya dikonfirmasi KaltengEksres.com di lapangan kepada pihak management perusahaan, belum bersedia di mintai keterangan atas laka kerja ini. (MR)

Berita Terkait