

PANGKALAN BUN, KaltengEkspres.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun memiliki Instalasi Gawat Darurat (IGD) terbesar di Kalteng, dengan ukuran bangunan 30×40 meter atau luas total 1.200 meter persegi. Bangunan IGD tingkat tiga ini, diresmikan oleh Bupati Kobar Hj Nurhidayah, Kamis (22/3/2018). Kegiatan peresmian ini juga dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kobar dan instansi terkait lainnya.
Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengatakan, Pemkab Kobar menyambut baik diresmikannya IGD RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun ini. Karena dengan adanya IGD ini akan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kobar, terutama dari sisi pelayanan medis kesehatan yang membutuhkan fasilitas penunjang. Sehingga masyarakat Kobar tidak lagi harus dirujuk berobat sampai ke Pulau Jawa. Melainkan hanya cukup di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun ini.
“Apalagi di IGD ini memiliki dua ruangan operasi yang disiapkan untuk tindakan penangan gawat darurat. Tinggal saat ini kita lengkapi sarana dan prasarana penunjangnya dan juga tenaga medisnya yang masih kurang. Itu akan kita upayakan untuk melengkapinya secara bertahap,”ungkap Bupati kepada sejumlah awak media seusai meresmikan IGD tersebut.
Pada kesempatan itu Bupati juga mengingatkan kepada seluruh petugas RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun agar terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Sementara itu Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Akhmad Faozan mengatakan, IGD yang dimiliki RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun ini terbesar di Kalteng, karena memiliki luas bangunan 30×40 meter, dengan total luas keseluruhan 1.200 meter persegi. Bangunannya bertingkat tiga, dibagian lantai bawah tindakan penanganan gawat darurat, dibagian lantai dua terdapat dua ruangan operasi yang khusus untuk menangani operasi pasien berobat, menggunakan sistem integrasi operasi (SIRO).
“Sistem ini nanti pasien ditangani dengan cepat oleh tenaga medis. Sehingga tidak harus berlama-lama di rumah sakit, prosesnya pasien masuk berobat dan dioperasi, setelah selesai dioperasi, istirahat di ruang rawat inap dilantai dua ini selama satu hari, setelah rawat inap ini hari keduanya bisa langsung pulang,”papar Faozan kepada sejumlah awak media.
Selain fasilitas untuk operasi lanjut dia, di IGD tersebut juga melayani bagi ibu-ibu hamil yang sifatnya ke gawat daruratan. Ruangan tersebut telah disiapkan, sehingga nanti berbagai pelayanan yang sifatnya gawat darurat langsung ditanggulangi dengan cepat.
“Hanya memang sejauh ini kita masih kekurangan tenaga pelayanan medis. Kita berharap kekurangan ini bisa diakomodir oleh Pemkab Kobar baik melalui penjaringan penerimaan CPNS baru atau tenaga kontrak,”tandasnya.
Sedangkan pada kegiatan ini, selain peresmian juga diadakan operasi bibir sumbing dan celah-celah langit secara gratis bagi sejumlah masyarakat Kobar. Kegiatan operasi ini berjalan aman dan lancar. (hm)