Nilai Dana Rp 5 Miliar, Penunjukan Langsung EO MTQ Kalteng di Pulpis Disorot

PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi Kalteng 2018 yang akan dilaksanakan di Kabupaten Pulang Pisau menuai sorotan tidak sedap. Hal ini disebabkan, Event Organizer (EO) selaku pihak ketiga pada kegiatan tersebut diduga ditunjuk langsung oleh panitia.
Berdasarkan data yang dihimpun di lapangan, anggaran MTQ Kalteng ini sebesar Rp 25,5 Miliar. Adapun rincian anggaran yang dikelola panitia sebesar Rp 20,5 Miliar. Dari total dana tersebut sebesar Rp 5 Miliar diantaranya dikelola oleh EO atau pihak ketiga.

Pengamat Hukum Wikarya F Dirun menyayangkan, panitia telah menunjuk langsung pihak ketiga untuk mengelola anggaran sebesar Rp 5 Miliar tersebut. Pasalnya, jika itu benar maka sangat bertentangan dengan aturan yang berlaku.

“Sangat disayangkan jika panitia MTQ menunjuk langsung EO dengan anggaran sebesar Rp 5M. Harusnya panitia punya EO pembanding sebelum memutuskan menunjuk EO,”ungkap Wikarya F Dirun, Minggu (4/2/2018).

Menurut Wikarya, penunjukan langsung hanya dapat dilakukan jika nilai pagu anggaran dibawah Rp 200 juta. Selain itu, kegiatan bersifat mendesak atau waktu kegiatan sudah mepet.

“Jika ditelaah penunjukan langsung tersebut terindikasi adanya penyimpangan anggaran. Beberapa daerah semua di lelang, tetapi ini ditinjuk secara langsung,”paparnya.

Ia menjelaskan, ditunjuknya EO pada kegiatan ini diketahui dari panitia yang keberatan dengan proses tersebut. “Ada yang konsultasi dengan kita terkait hukum jika proses lelang tidak dilakukan, padahal anggaran diatas Rp 200juta. Tentu ini menjadi keprihatinan bagi kami selaku advokad,” ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Umum Panitia MTQ 2018, Syariful Pasaribu ketika dimintai keterangan membantah tegas telah menunjuk EO Jorong sebagai pihak ketiga MTQ 2018. Menurut dia, sejauh ini mereka hanya sebatas mengundang EO Jorong untuk rapat di kediaman Bupati Pulang Pisau untuk meminta penjelasan terkait pelaksanaan MTQ dengan nilai Rp 5 M.

Pasalnya, EO Jorong dari Kalimantan Selatan dinilai panitia, EO yang berpengalaman. Untuk itu, panitia mengundang untuk presentase apa yang bisa dilakukan dengan dana Rp 5 M. Namun, tidak ada EO pembanding yang diundang pada kegiatan rapat tersebut.

“Belum kita  tentukan EO. EO Jorong kita undang untuk paparan saja. Mereka sudah berpengalaman dan EO Jorong juga kita undang atas rekomendasi pihak provinsi,”ujarnya. (AZM)

Berita Terkait