SAMPIT, KaltengEkspres.com – Salah satu sekolah swasta yakni SMP PGRI yang berada di Desa Tumbang Sangai Kecamatan Telaga Antang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terancam tutup. Pasalnya, sekolah ini telah ditinggal tenaga pengajarnya. Kondisi ini membuat sebagian besar pelajar di sekolah setempat terpaksa pindah sekolah ke sekolah lainnya.
Salah seorang warga setempat Ahmad Wandri mengatakan, SMP PGRI di Tumbang Sangai ini terancam tutup karena sebagian pelajar sudah mengurus surat pindah ke sekolah lain. Ini disebabkan karena empat tenaga pengajar yang berstatus honorer termasuk kepala sekolahnya memilih berhenti mengajar di sekolah setempat.
Kondisi ini membuat peroses belajar mengajar tidak berjalan lagi. Karena tenaga pengajat beralasan upah atau gajih guru honorer perbulannya tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup.
“Alasan ini lah membuat guru honor tidak bersedia lagi mengajar di sekolah setempat,”ungkapnya kepada Kalteng Ekspres.com Kamis (21/12/1017).
Padahal menurut dia, keberadaan sekolah swasta ini sebelumnya sangat membantu anak masyarakat desa setempat, dalam mendapat hak pendidikan seperti yang diamanatkan dalam undang-undang untuk turut mencerdaskan anak-anak bangsa. “Apalagi desa ini letaknya di pedalaman jauh dari kota,”paparnya.
Untuk itu lanjut dia, pihaknya berharap kepada dinas terkait agar memperhatikan dan tanggap dalam permasalahan ini dengan mencarikan solusi. Lantaran jika dibiarkan berdampak negatif peserta didik yang tidak mampu disekolah tersebut. Akibatnya mereka tidak bisa mendapatkan pendidikan.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim Bima Eka Wardhana saat dikonfirmasi mengatakan, setiap sekolah swasta yang ada di Kotim itu merupakan tanggung jawab yayasannya terkait.
“Apabila yayasan tersebut tidak sanggup dalam melaksanakan dan mengelola lembaga pendidikan itu, maka anak didik yang bersekolah dilokasi setempat di pindahkan ke sekolah negeri diwilayah setempat,”ujarnya kepada Kalteng Ekspres.com Jumat (22/12/2017). (MR)