SAMPIT, Kaltengekspres.com – Selama beberapa bulan terakhir ini, rehab pembangunan rumah jabatan (Rujab) Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) menuai sorotan miring dari sejumlah masyarakat Kota Sampit. Pasalnya, pembangunan Rujab megah ini, disinyalir menelan anggaran daerah cukup besar. Dampaknya, sejumlah masyarakat menilai pembangunan ini terkesan hanya pemborosan.
“Rujab itu terlihat seperti bangunan Kantor Bupati. Apa Bupati kita Haji Supian Hadi ini akan memindahkan aktivitas memimpin pembangunan di Kotim ini di Rujab itu. Saya rasa bangunan megah itu hanya ada unsur pemborosan,” kata Yudi, warga Sampit, Minggu (3/9) saat dimintai tanggapannya oleh Kaltengekspres.com.
Yudi menilai, pembangunan rujab itu memang terkesan monumental. Karena kemungkinan kata dia, Supian Hadi ingin meninggalkan kesan dalam masa pemerintahannya. Namun pembangunan proyek tersebut tidak menunjukan pro masyarakat.
Karena sebagian besar anggaran daerah dikucurkan buat pembangunan itu. Sementara di lapangan masih banyak pembangunan infrastruktur menuju daerah pelosok di kabupaten ini tidak tergarap.
“Mengapa itu tidak menjadi prioritas,” ungkap Yudi.
Sementara itu, dari lingkup Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) lebih memilih enggan mengomentari permasalahan ini. Dari informasi yang dihimpun Kaltengekspres.com, diduga untuk pembangunan proyek tersebut ada dana aspirasi yang seharusnya dikucurkan dewan untuk membangun di wilayah pemilihannya, justru dialihkan untuk pembangunan rujab itu.
Pantauan di lapangan, rehab Rujab itu terkesan monumental dan megah. Bahkan sebagian masyarakat juga, ada yang menanggapi positif. Namun juga banyak yang menilai kurang positif. Karena proyek pembangunan Rujab megah itu belum sepatutnya, dan harus dikaji lebih mendalam baik dari segi fungsi keefektifannya sendiri maupun penyerapan anggaran dalam pembangunannya.(lid)