PANGKALAN BUN, Kaltengekspres.com – Sejumlah masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menggelar ritual adat meminta hujan, menghadapi musim kemarau berkepanjangan tahun ini, dengan memandikan meriam beranak di Astana Alnursari, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kobar, dan ritual lainnya, Minggu (7/3/2021).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Tengku Ali Syahbana mengatakan, ritual adat memandikan meriam beranak ini biasa di lakukan untuk meminta agar hujan turun di musim kemarau panjang/musim panas.
Ada dua tradisi yang di lakukan, pertama tradisi memandikan meriam beranak di Astana Alnursari Kecamatan Kolam, dan yang kedua tradisi adat Melayu kobar pemasangan anak di KM 12 yang terjadi kebakaran lahan pada Jumat sore.
”Alhamdulillah setelah semua itu dilakukan, hujan sudah mulai turun dan kabut asap menghilang. Harapan saya kepada masyarakat Kobar tidak lagi membuka lahan pertanian atau perkebunan dengan cara membakar hutan. Paling diminimalisir dampak yang ditimbulkan dari fenomena bencana kebakaran seperti korban jiwa, materiil maupun moril, punahnya habitat mahluk hidup, rusaknya fasilitas publik atau rumah-rumah warga,”ungkap pejabat yang akrab disapa Ale ini. (NK)