SAMPIT, KaltengEkspres.com – Menjaga kerjasama antara Struktur Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) dengan pihak swasta, tentunya harus dilakukan Pemerintah Daerah Kotawaringin Timur (Kotim) untuk mengatasi desa tertinggal.
“Jika hanya satu SOPD saja yang diarahkan untuk mengatasi desa tertinggal, saya rasa terlalu sulit untuk mengatasinya,” ungkap Anggota DPRD Kotim, Parimus, Selasa (19/1/2021).
Ada tiga masalah besar yang menjadi pendorong adanya desa tertinggal, hal tersebut tentunya sangat berdampak terhadap tingkat kemiskinan di Kotim ini, seperti minimnya semangat untuk maju, mengubah pola kehidupan serta keterisolasian kawasan.
“Permasalahannya, ego sektoral antar instansi pemerintah yang masih ada hingga saat ini, cara itu harus dirubah dan dihilangkan,”tegasnya.
Politikus Demokrat tersebut mengingatkan masyarakat agar jangan hanya membebankan kepada pihak Pemerintah Daerah, seharusnya yang dilakukan adalah merangsang mental diri sendiri agar memiliki semangat dalam mengubah kehidupannya.
“Masa depan bangsa ini tidak akan bisa dirubah jika masyarakat sendiri tidak memiliki mental untuk mengubahnya,”ucapnya.
Meski kenyataannya hingga saat ini banyak desa yang pada umumnya berada di lokasi perairan dan pedalaman yang kurang tersentuh pembangunan, pastinya kondisi tersebutlah sangat erat hubungannya dengan tingkat kemiskinan di daerah ini.
Parimus juga menyoroti, arah kebijakan Pemerintah Daerah Kotim untuk meningkatkan status desa tertinggal menjadi desa maju telah dilakukan dengan baik, seperti melalui peningkatan koneksi antar wilayah pedesaan dan Kecamatan, Selain itu penyediaan layanan kebutuhan dasar masyarakat pada desa tertinggal.
“Kita ingin pemda bisa mengoptimalisasi peran serta Perkebunan Besar Swasta (PBS), perusahaan pertambangan melalui tanggungjawab sosial perusahaan dengan Corporate Sosial Responsibility (CSR) bisa berjalan dengan baik sesuai aturan” tandasnya. (By)