TP-PKK Kalteng Dorong Kaum Perempuan Terapkan Protokol Kesehatan

Ivo Sugianto saat menghadiri Pelaksanaan Rapid Test Gratis Untuk Kaum Perempuan Dalam Rangka Peringatan Hari Ibu Ke-92, bertempat di Aula Kantor PKK Kalteng, Kota Palangka Raya, Kamis (17/12/2020).

PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Kalimantan Tengah (TP-PKK Kalteng), Yulistra Ivo Sugianto Sabran, mendorong kaum perempuan, secara khusus melalui para sosok ibu dapat menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Hal ini diungkapkan Ivo saat menghadiri Pelaksanaan Rapid Test Gratis Untuk Kaum Perempuan Dalam Rangka Peringatan Hari Ibu Ke-92, bertempat di Aula Kantor PKK Kalteng, Kota Palangka Raya, Kamis (17/12/2020).

Kegiatan ini merupakan kerjasama TP-PKK Kalteng dengan para alumni APDN, STPDN dan IPDN yang tergabung dalam Ikatan Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) se-Provinsi Kalimantan Tengah sebagai bentuk perhatian khusus kepada kaum perempuan dalam rangka peringatan hari Ibu ke-92.

“Kegiatan ini dalam rangka Peringatan Hari Ibu, memang instruksi dari pusat juga untuk mengadakan rapid test massal bagi kaum perempuan secara gratis, sebagai upaya kita untuk melakukan deteksi dini terhadap penularan Covid-19, dan juga ini merupakan kepedulian kita bersama karena kita sama-sama kaum perempuan berupaya untuk tidak saling menularkan Covid-19,” kata Ivo Sugianto Sabran.

Pada kesempatan itu, Ivo Sugianto Sabran juga mengungkapkan perihal target yang ingin dicapai dalam pelaksanaan rapid test yang dilaksanakan dengan tetap memperhatikan disiplin protokol kesehatan ini.

“Sehari seratus (orang), tetapi ya memang bertahap nanti ada lagi yang jam 10.00, ada lagi yang jam 12.00, karena kita mengikuti protokol kesehatan untuk tidak menimbulkan kerumunan,” kata Ketua TP-PKK Kalteng tersebut.

Istri Gubernur Kalimantan Tengah itu juga mengutarakan bahwa di tengah kondisi pandemi ini, TP-PKK Kalteng tetap terus berupaya mendorong para kaum perempuan, secara khusus melalui para sosok ibu. Diharapkan ibu-ibu dapat menerapkan protokol kesehatan.

“Karena kondisi tidak memungkinkan saat ini, di mana angka kasus Covid-19 meninggi di beberapa kabupaten, jadi kita tetap coba melaksanakan program ini secara daring, dan juga supaya menarik perhatian, kita juga membuat video-video yang dapat dibagikan ke jejaring media sosial untuk mengikuti perkembangan zaman saat ini,” ungkap Ivo Sugianto Sabran optimis.

Hal senada diungkapkan Direktur RS Doris Sylvanus yang juga selaku Pokja 4 TP-PKK Kalteng, Yayu Indriati, kegiatan ini merupakan salah satu upaya mendukung kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi dalam rangka memperkuat kegiatan surveillance, tracing, testing, dan juga sekaligus edukasi kepada masyarakat agar peduli dalam pengendalian Covid-19.

Diharapkan kegiatan yang sama dilaksanakan oleh seluruh TP-PKK di Kabyupaten/ Kota mulai tanggal 14-18 Desember 2020. Hari ini TP-PKK Kalteng menyelenggarakannya di kantor TP-PKK dan gedung RMC Dinas Kesehatan Kalteng.

Lebih lanjut, Yayu menjelaskan terjadinya trend kenaikan kasus baru setelah 10 bulan menghadapi pandemi ini.

“Kemarin ada peningkatan bulan Juli-Agustus, kemudian mereda September-Oktober, dan beberapa minggu ini naik lagi kasusnya,” kata Yayu.

Untuk angka kumulatif Provinsi Kalteng, data terbaru dari Tim Satgas Provinsi potensi penularan masih dibawah 2, yaitu 1,6. Artinya 2–3 orang berpotensi tertular dari 1 orang yang positif.

“Hal ini tentu saja masih tidak baik dan tidak aman. Sedangkan untuk seluruh Kabupaten/Kota ada beberapa wilayah, terutama di wilayah barat, yakni Lamandau, Sukamara, dan Seruyan, selain itu juga Kapuas potensi penularannya diatas 2. Artinya masih sangat tidak aman, terjadi dua kali lipat potensi penularan,” ujarnya.

Sementara itu terkait vaksinasi, pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng, Suyuti Syamsul mengungkapkan hingga saat ini izin edarnya belum ada.

“Kita tidak bisa menyuntik orang tanpa izin edar. Nah, untuk izin edar itu dikeluarkan oleh Balai POM. Kita sebagai orang kesehatan hanya (bertindak) sebagai pengguna dan dapat digunakan kalau sudah ada izin. Kalau Balai POM belum mengeluarkan izin, maka kita belum boleh menggunakannnya. Sampai sekarang kita masih menunggu kapan, dan vaksin mana saja yang dapat izin edar, mari kita tunggu bersama,” ungkapnya.

Pelaksanaan rapid test massal gratis bagi kaum perempuan ini dilakukan dengan dua metode yakni yaitu rapid antibodi dan rapid antigen. (hs/BA)

 

Berita Terkait