SAMPIT, KaltengEkspres.com – Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-109 di Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, juga diisi penanaman bibit pohon durian di lokasi kegiatan.
Penanaman ini dilakukan bersama oleh Satgas TMMD, Persatuan Istri Tentara (Persit) Kartika Chandra Kirana Cabang XLI Kodim 1015/Spt dan masyarakat setempat di lokasi kegiatan.
Komandan Kodim 1015/Spt yang sekaligus Komandan Satuan Tugas TMMD, Letkol Czi Akhmad Safari mengatakan, penanaman pohon durian tersebut sebagai bagian upaya penghijauan agar yang menjadi lokasi TMMD semakin terlihat hijau dan indah.
“Kami sengaja memilih menanam pohon buah seperti durian musang supaya nanti pohonnya tidak hanya membuat desa semakin hijau dan asri, tetapi juga buahnya menjadi nilai ekonomi yang bisa dimanfaatkan masyarakat,” kata Akhmad Safari.
Penanaman pohon merupakan bagian sasaran nonfisik yang berkaitan dengan kelestarian lingkungan. Pesan dari kegiatan ini adalah mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kelestarian lingkungan serta memanfaatkan lahan telantar dengan ditanami pohon bernilai ekonomis.
TMMD Reguler ke-109 dilaksanakan di Desa Bapinang Hilir, Babirah dan Bapinang Hulu Kecamatan Pulau Hanaut mulai 22 September hingga 21 Oktober. Ada 150 orang yang dilibatkan terdiri dari anggota TNI, Polri dan masyarakat.
Ada lima sasaran fisik yang ingin dicapai yaitu sasaran jembatan Handil Gayam berukuran panjang 15,30 meter dan lebar 3,80 meter yang berlokasi RT 11/ RW 4 Desa Bapinang Hilir.
Sasaran jembatan Handil Samsu berukuran panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter berlokasi di RT 12/ RW 4 Desa Bapinang Hilir. Sasaran jembatan Sei Babirah berukuran panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter RT 07/ RW 03 Desa Babirah.
Sasaran fisik lainnya yaitu perbaikan Musala Al Hidayah berukuran panjang 6,50 meter dan lebar 6,50 meter di Desa Bapinang Hulu dan pembangunan pos terpadu di Desa Bapinang Hulu.
“Kami sangat bersyukur semua kegiatan berjalan dengan lancar. Semoga hasil TMMD ini membawa manfaat besar bagi masyarakat,” pungkas Akhmad Safari. (adv)
