SAMPIT, KaltengEkspres.com – Pandemi covid-19 yang masih melanda, juga menjadi perhatian dalam pelaksanaan kegiatan TMMD Reguler ke-109 di Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah.
Penyuluhan bahaya dan pencegahan covid-19 menjadi salah satu sasaran nonfisik dalam TMMD. Tujuannya agar masyarakat bisa mencegah diri dan keluarga mereka dari penularan virus mematikan tersebut.
“Kita semua harus waspada karena covid-19 sangat mudah menular dan bisa terjadi di mana saja. Walaupun kita tinggal di desa, kita harus tetap waspada karena kita tidak bisa melihat siapa yang sudah terpapar dan bisa menularkan covid-19,” kata Bakhrudin, pejabat dari Dinas Kesehatan Kotawarinpin Timur yang menjadi narasumber penyuluhan tersebut.
Masyarakat Kotawaringin Timur, termasuk di desa-desa sekalipun, wajib meningkatkan kewaspadaan karena kabupaten ini termasuk daerah yang kasus covid-19 cukup tinggi. Saat ini masih banyak pasien covid-19 yang dirawat di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit dan Klinik COVID-19 Islamic Center.
Masyarakat diminta tidak menganggap remeh covid-19 karena virus ini sangat mudah menular. Virus ini tidak boleh dianggap sepele karena bisa menyebabkan kesehatan menurun sehingga berujung pada kematian.
Untuk mencegah dan menghentikan penularan covid-19, masyarakat diimbau menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Saat beraktivitas di luar rumah, warga diminta menggunakan masker, sering mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak dan tidak bersentuhan.
Pemerintah daerah terus berupaya keras untuk mencegah dan memutus mata rantai penularan covid-19. Upaya ini tidak akan maksimal jika tidak didukung oleh masyarakat.
“Kami sangat berharap dukungan dan kesadaran masyarakat agar kita bisa memutus mata rantai penularan covid-19. Kalau kita semua peduli dan disiplin, saya yakin kita bisa melawan pandemi COVID-19 ini,” kata Bakhrudin.
Sementara itu, TMMD Reguler ke-109 dilaksanakan di Desa Bapinang Hilir, Babirah dan Bapinang Hulu Kecamatan Pulau Hanaut mulai 22 September hingga 21 Oktober. Sebanyak 150 personel dilibatkan terdiri dari anggota TNI, Polri dan masyarakat yang bekerja secara gotong-royong.
Sasaran fisik TMMD ini adalah perbaikan tiga jembatan dan satu mushalla dan pembangunan pos terpadu. Saat ini pekerjaan di lapangan sudah hampir rampung dan diharapkan tuntas sebelum TMMD ditutup. (adv)