PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Sebagai upaya memotong mata rantai penyebaran Covid-19, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus meningkatkan jumlah pemeriksaan specimen yang lebih tinggi.
Hingga saat ini, jumlah specimen yang telah diperiksa dengan PCR mencapai 4.765, yang berarti berada di angka 1.721 persatu juta jiwa penduduk Kalteng. Angka pencapaian tersebut sudah diatas pencapaian Provinsi Jawa Timur, yang berada di angka 1.428 per satu juta penduduk. Angka tersebut diharapkan dapatvterus meningkat, dengan semakin banyaknya mesin PCR yang beroperasional. Saat ini ada empat mesin PCR yang operasional yakni tiga mesin di RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya dan satu mesin PCR di RSUD Sultan Imanuddin, Pangkalanbun, Kobar.
Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, dr. Suyuti Syamsul mengatakan. Jika keempat mesin bekerja optimal tanpa hambatan, maka jumlah pemeriksaan yang dapat dilakukan antara 250-350 sampel. Angka pemeriksaan tersebut akan semakin tinggi, jika beberapa kabupaten/kota dengan populasi penduduk besar seperti kota Palangkaraya sudah dapat mampu melakukan pemeriksaan.
“Kami berharap, semoga PCR milik RSUD Kota Palangkaraya segera operasional secepatnya setelah melengkapi beberapa adanya kekurangan yang ada. Sehingga banyak yang dihasilkan dari rapid test, khususnya di Kota Palangka Raya,” kata dr. Suyuti Syamsul.
Ditambahkanya, mengingat rentannya usia lanjut jika terkena Covid-19, maka Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran selaku ketua gugus tugas Provinsi Kalteng, mengintruksikan Dinas Kesehatan Kalteng untuk melakukan pemeriksaan rapid test massal di Panti Werdha dan Panti Sosial Bina Laras Pambelum. Kedua panti tersebut merupakan UPT Dinas Sosial Kalteng. Panti Werdha dihuni oleh orang-orang lanjut usia sementara Panti Sosial Bina Laras Pambelum dihuni oleh penyandang masalah sosial.
Sementara itu, jumlah tenaga kesehatan yang ditugaskan berjumlah 20 orang yang dipimpin langsung oleh dr. Damar Pramusinta, Kepalas UPT Laboratorium Kesehatan Daerah. Hasil pemeriksaan rapid test di Panti Werdha berjumlah 88 orang dengan rincian 57 orang lansia dan 31 orang petugas panti yang semua hasilnya non reaktif.
“Sementara itu di Panti Sosial Bina Laras Pambelum, jumlah yang diperiksa 27 orang dengan hasil semuanya non reaktif. Selain melakukan rapid test, petugas dari Dinas Kesehatan Provinsi juga melakukan penyemprotan diisinfectan di lingkungan panti,” tutup Suyuti. (Ra)