

PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Hingga saat ini sarana dan prasarana penunjang sektor pendidikan di sejumlah daerah masih sangat minim. Salah satunya seperti minimnya ketersediaan buku di perpustakaan. Hal tersebut menjadi kendala para siswa untuk mengembangkan pengetahuannya melalui membaca.
Hal tersebut diungkapkan oleh wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) III, yang meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau, dan Sukamara, H. Jubair Arifin, pada saat melakukan reses ke Desa Pandu Senjaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat, beberapa waktu yang lalu.
Dikatakan Jubair Arifin, masyarakat setempat sangat mengharapkan adanya pembangunan taman bacaan yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di wilayah setempat. Bahkan dengan adanya taman bacaan tersebut, dinilai dapat meningkatkan minat baca generasi muda di desa setempat.
“Jadi masyarakat di sana itu sangat mendambakan adanya pembangunan taman bacaan. Karena itu sangat membantu masyarakat disana untuk meningkatkan ilmu pengetahuan serta minat baca masyarakat. Kan kalau masyarakat disana suka membaca, akan mencegah adanya masyarakat yang buta aksara,” kata H. Jubair Arifin, Selasa (23/6/2020).
Lebih lanjut dijelaskan H. Jubair Arifin, bahkan ditengah Pandemi Covid-19 yang melanda Kalimantan Tengah (Kalteng) saat ini, para siswa hanya diperkenankan untuk belajar di rumah. Dengan keterbatasan yang dihadapi para siswa di daerah, hal tersebut menjadi tantangan yang berat untuk dapat tetap bersaing dengan para siswa yang mendapatkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Untuk itu, pemerintah diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga para siswa di daerah bisa mendapatkan mutu pendidikan yang baik.
“Ya kan kita tau di daerah itu sangat keterbatasan dalam hal sarana dan prasara. Apalagi jika belajar menggunakan sistem daring, kendalanya jaringan di daerah tidak sebaik di wilayah perkotaan. Apalagi jika masyarakat harus dituntut untuk membeli paket data yang harganya cukup mahal. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja mereka kesusahan,” ucapnya. (Ra)