Demi Mencari Sinyal untuk Belajar Online, Mahasiswa Lamandau Terpaksa Panjat Pohon

IST- Salah seorang mahasiswa saat belajar online dari atas pohon karena kesulitan akses sinyal telkomsel.

NANGA BULIK, KaltengEkspres.com – Para pelajar di Desa Lubuk Hijau Kecamatan Menthoby Raya Kabupaten Lamandau harus bekerja keras mengikuti sistim belajar online yang banyak diterapkan oleh banyak kampus menyiasati adanya pandemi virus corona atau covid-19.

Pasalnya, wilayah desa setempat masih tergolong blank spot area atau tanpa signal. Hal ini memaksa para mahasiswa nekat memanjat pohon tinggi dan dataran tinggi untuk mencari sinyal agar dapat mengikuti kuliah daring (online).

Ebi Sugia, warga Desa Lubuk Hiju menuturkan, setiap akan mengikuti perrkuliahan dengan sistem daring selama pandemi Covid-19, para mahasiswa di Lubuk Hijau dan sekitarnya terpaksa harus berjalan cukup jauh dari perkampungan menuju perbukitan dengan spot jaringan yang cukup bagus.

“Di Desa Lubuk Hiju saat ini akses telekomunikasi memang masih sulit.  Hanya di tempat-tempat tertentu saja, sepertu di daerah dataran tinggi, sehingga banyak yang memilih memanjat pohon untuk dapat sinyal,” ungkapnya, Senin (22/6).

Tak jarang meski sudah dapat sinyal mereka terkadang dihadapkan dengan kendala lain seperti seperti hujan. “Keterbatasan sinyal di kampung lah memaksakan mereka harus memanjat pohon dan menaiki dataran tinggi,” lanjutnya,

Dituturkan Ebi, mereka juga membangun sejenis rumah pohon di daerah dataran tinggi. Tak hanya mahasiswa, para pelajar pun kerap memanfaatkannya untuk mencari signal guna mengikuti belajar daring.

“Rumah pohon ini mereka buat alakadarnya dengan bahan-bahan sederhana, yang penting kan bisa bawa laptop,” ujarnya.

Kendati demikian, sebenarnya pihak kantor desa mempunyai wifi dengan sinyal yang cukup baik. Namun, harus merogoh uang 10 ribu sampai 20 ribu dengan durasi pemakaian 2 jam untuk menggunakan fasilitas wifi tersebut. (cho)

Berita Terkait