MUARA TEWEH, KaltengEkspres.com – Tingginya curah hujan di Kabupaten Barito Utara (Batara) sepekan terakhir, membuat sejumlah desa yang berada di tepi sungai diterjang banjir. Tidak hanya desa, Kota Muara Teweh pun mulai tergenang. Meski tidak ada korban jiwa, namun terjangan banjir ini sudah mengganggu aktifitas warga.
Selain naiknya debit air Sungai Barito, tingginya intensitas hujan juga mengakibatkan meluapnya sejumlah anak sungai. Seperti anak Sungai Lahei dan anak Sungai Barito. Akibatnya, desa-desa di pedalaman Kecamatan Lahei, Kecamatan Teweh Timur dan Teweh Selatan, desa yang berada di bantar anak sungai terkena terjangan air.
Sejumlah desa yang berada di tepi Sungai lahei meliputi Desa Muara Pari,Karendan, Haragandang, Rahaden dan Desa Inu. Ratusan rumah di beberapa desa itu kena terjangan air. Terparah di Desa Muara Pari. Dimana ketinggian air hingga mencapai atap rumah penduduk dan juga perkantoran desa.
Terjangan air di Desa Benangin Kecamatan Teweh Timur pun juga masih terjadi. Namun pantauan terakhir kondisi air sudah mulai turun.
“Beberapa desa memang dilanda banjir, namun saat ini kondisi air sudah mulai turun perlahan,” ujar Kapolsek Lahei AKP M Tommy Palayukan.
Desa-desa di pedalaman, debit airnya mulai turun, berbeda dengan di Kota Muara Teweh. Kondisi air terus meninggi, sejumlah ruas jalan dalam kota mulai tergenang. Terutama di Jalan Imam Bonjol, Flores, Merak, dan Jalan Mawar.
“Kondisi air naik terus terpaksa memindahkan perabotan rumah ke tempat lebih tinggi,” ujar Bani, warga Jalan Merak,Rabu(131/2). (den)