Wakil Ketua I DPRD Barsel dan Tiga Kontraktor Turut Diperiksa Kejaksaan

BUNTOK, KaltengEkspres.com – Penyelidikan terhadap kasus dugaan suap proyek multiyers terus digulirkan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Barito Selatan (Barsel). Usai memeriksa sejumlah pejabat penting beberapa waktu lalu. Kini giliran Wakil Ketua I DPRD Barsel H Hasanudin Agani dan tiga orang Direktur Utama Perusahaan pemenang tender multiyers, menjalani pemeriksaan di kantor kejaksaan setempat, Rabu (21/11/2018).

Pantauan Kalteng Ekspres.com, H Hasanudin Agani mulai sejak pagi sekitar pukul 10.15 WIB datang dan diperiksa sampai pukul 13.20 WIB. Usai menjalani pemeriksaan pejabat tersebut terlihat bergegas keluar dan langsung masuk kedalam mobil putih yang datang menjemputnya.

Selain H Hasan, HS direktur PT. Duta Satria Adhi Persada juga turut menjalani pemeriksaan sekitar pukul 11.00 WIB. Pria yang bertubuh tinggi besar ini, keluar dari ruang penyidik sekitar pukul 16.30 WIB. Namun sangat disayangkan HS enggan memberikan komentar kepada awak media yang sudah lama menunggu di Kantor Kejari Barsel.

“Tidak usah saja ya, saya lagi pusing ini, sejak pagi sudah di sini (Kemari, red)” jawabnya seraya berlalu dengan cepat.

Senada dengan HS, AS yang merupakan direktur PT. Adhipatria Dharma juga turut dihadirkan oleh penyidik Kejari Barsel untuk dimintai keterangan terkait proyek multiyears, saat ditemui awak media sekitar pukul 15.40 WIB. Ia memilih enggan memberikan jawaban dengan alasan akan kembali lagi untuk menemui penyidik.

“Tidak usah sekarang, kan belum selesai nanti kembali lagi kesini,” komentarnya.

Sementara itu, SLH, yang merupakan direktur dari PT. Perkasa Pembangunan Jaya dan PT.Aneka Pembangunan Jaya, merupakan dua perusahaan pemenang dari tiga buah paket proyek multiyears di Barsel, tampak baru keluar sekitar pukul 18.52 WIB, setelah menjalani pemeriksaan yang dimulai sekitar pukul 14.15 WIB.

Saat hendak diwawancarai oleh awak media ini, ia enggan memberikan keterangan. Wanita berperawakan tinggi yang berkantor di Jalan Panglima Batur, Kota Buntok tersebut memilih lari dari kejaran wartawan. “Nanti saja, kan belum selesai,” ujarnya sembari bergegas meninggalkan awak media.

Sementara itu Kepala Kejari Barsel, Douglas Oscar Berlian Riwoe, melalui Kasi Pidsus, Bayu Fermady, mengatakan, keempatnya dihadirkan untuk memberikan keterangan terkait pelaksanaan proyek multiyears, yang menelan anggaran sebesar Rp350 miliar tersebut.

“Iya, keempatnya kami hadirkan untuk memberikan keterangan terkait pelaksanaan proyek multiyears, sedangkan untuk saksi lainnya, nanti akan menyusul dalam beberapa hari kedepan,”ungkapnya seusai kegiatan pemeriksaan Rabu (21/11).(rif)

Berita Terkait