

SAMPIT, KaltengEkspres.com – Camat Pulau Hanaut, H Eddy Mashami mendesak pihak terkait agar mengambil sikap tegas untuk mengakhiri teror buaya di Kecamatan Pulau Hanaut. Hal ini diungkapkannya, lantaran serangan buaya ganas ini terhadap warga semakin banyak terjadi.
“Kalau perlu buaya-buaya tersebut ditembak mati saja, jika pihak terkait sulit menangkapnya hidup-hidup. Kalau dibiarkan masyarakat yang menjadi korban,”ungkapnya kepada Kalteng Ekspres.com Selasa (17/6).
Menurut Eddy, sekarang ini yang lebih dipikirkan kepentingan manusia bukan buayanya. Jangan sampai warga setempat terus menjadi korban serangan buaya.
“Saya juga ingin masyarakat saya hidup dan beraktivitas dengan tenang, tidak dihantui dengan teror serangan buaya,”ujar Camat Pulau Hanaut ini.
Ia menjelaskan, dengan kondisi yang ada saat ini keselamatan warga harusnya lebih diutamakan. Meskipun buaya termasuk satwa yang dilindungi, namun jika mengancam kehidupan masyarakat, seharusnya yang diprioritaskan adalah keselamatan masyarakat.
“Sekarang kita tinggal menunggu BKSDA. Apa saja langkah yang diambil mereka ini. Apa hanya melakukan pembiaran dari dulu tidak mengambil sikap apapun. Jangan sampai nanti masyarakat yang mengambil sikap sendiri disalahkan,”paparnya.
Karena itu lanjut dia, sebagai langkah pencegahan dan antisipasi serangan buaya, pihaknya sudah melakukan pengadaan jaring bagi masyarakat yang tinggal di dua desa, yaitu Desa Hanaut dan Desa Bapinang Hulu. “Ternyata serangan buaya ini malah terjadi di Desa Penyaguan yang memang belum kita usulkan pengadaan jaringnya,”bebernya.
Sebab itu, pihaknya berencana mengusulkan pengadaan jaring bagi warga Desa Penyaguan. “Untuk langkah darurat, saya sampaikan ke Kepala Desa kalau memang masih ada alokasi dana desa bisa dianggarkan untuk pengadaan jaring bai masyarakat yang tinggal di tepian Sungai Mentaya. Nanti kekurangannya dibantu kecamatan dan pemerintah kabupaten,”urainya.
Ketika dimintai keterangan terkait dengan sosialisasi terhadap warga yang tinggal di bantaran Sungai Mentaya, khususnya di Kecamatan Pulau Hanaut, Camat mengatakan, hampir setiap kesempatan pihaknya selalu melakukan sosialisasi. Namun kenyataan di lapangan masih saja ada warga yang tidak mematuhi imbauan tersebut.
“Kami tidak bosan-bosannya mengharapkan kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap serangan buaya ini,”tambah Eddy.
Sementara itu korban serangan buaya di Desa Penyaguan, Sabtu (14/7) pagi yang lalu, yaitu Tasman, terang Camat, saat ini sudah kembali ke rumahnya. Camat bersama aparat Polsek dan Puskesmas Pulau Hanaut terus memantau kondisi kesehatan korban.
“Sebetulnya Tasman ini harusnya dirujuk ke Banjarmasin, namun pihak keluarga keberatan, dan mereka mencoba untuk menggunakan pengobatan kampung saja,”tandasnya.(MR)