



SAMPIT, KaltengEkspres.com – Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Dadang Siswanto, mengeluarkan peringatan keras terhadap dampak ekspansi ritel modern yang dinilai semakin mengancam keberlangsungan ekonomi rakyat kecil di daerah.
Menurutnya, keberadaan minimarket, supermarket, hingga jaringan ritel besar yang tumbuh pesat di wilayah Kotim kini telah memasuki fase “mendominasi pasar” dan berpotensi menyingkirkan pedagang tradisional serta pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
“Ritel modern memang menawarkan kenyamanan, tapi dampaknya nyata: warung dan pasar rakyat kita satu per satu tumbang. Kalau ini dibiarkan, maka ekonomi lokal pelan-pelan akan kehilangan jantungnya,” tegas Dadang, Senin (10/11/2025).
Dadang menjelaskan, pola konsumsi masyarakat Kotim kini mulai bergeser. Banyak warga lebih memilih berbelanja di ritel modern karena dianggap praktis dan tertata. Namun, di balik kemudahan itu, terjadi efek domino yang mengancam keseimbangan ekonomi lokal.
“Dulu warga belanja di warung tetangga, uangnya berputar di kampung sendiri. Sekarang, mereka belanja di minimarket yang keuntungannya sebagian besar mengalir ke luar daerah. Ini yang berbahaya, ekonomi kita bocor,” ujarnya tajam.
Ia menilai, keberadaan ritel modern yang tumbuh berdekatan dengan pasar rakyat adalah bentuk ketimpangan ruang ekonomi. Pedagang tradisional, yang minim modal dan fasilitas, dipaksa bersaing dengan jaringan besar yang punya modal raksasa dan dukungan sistem distribusi nasional.
“Perang ini tidak seimbang. Kalau pemerintah daerah tidak turun tangan, maka pasar rakyat tinggal nama, UKM pun akan mati pelan-pelan,” tandasnya. (to)