KASONGAN, KaltengEkspres.com– Usulan penambahan tenaga pengajar khusus skil atau keterampilan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Katingan beberapa waktu lalu, belum dipenuhi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan, melalui Dinas Pendidikan Katingan.
Karena itu, dewan meminta agar Pemkab Katingan melalui Disdik Katingan untuk merealisasikannya. Pasalnya, sampai saat ini tenaga pengajar yang diinginkan tersebut masih minim.
Hal ini diungkapkan oleh Anggota DPRD Katingan, Sugianto SH kepada sejumlah awak media, belum lama ini. Menurutnya, sejumlah guru yang diusulkan untuk ditambah hingga kini belum terpenuhi. Seperti guru agama, bahasa Inggris, matematika, dan sejumlah guru lainnya.
Khusus untuk guru agama, matematika dan bahasa Inggris lanjut dia, sangat dibutuhkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Satu Atap.
“Salah satu sekolah yang membutuhkan adalah SMP Satu Atap di Kecamatan Petak Malai,”ungkap anggota dewan dari dapil Katingan III yang meliputi wilayah Kecamatan Katingan Tengah hingga Bukit Raya ini, Selasa (23/11/2021).
Sugianto menjelaskan, bahwa usulan tersebut sebelumnya selalu disampaikan ke Disdik Katingan. Salah satu momennya adalah melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang dilaksanakan oleh pihak eksekutif setiap tahunnya.
Bahkan, pada saat penyampaian hasil reses ketika digelarnya rapat paripurna penyampaian hasil reses. Namun tak pernah juga ada tanggapan serius dari dinas terkait.
“Padahal, setiap kali dilaksanakan paripurna penyampaian hasil reses selalu didengar saja sejumlah kepala OPD terkait,”ujarnya.
Selanjutnya, khusus untuk guru agama, di SMP Satu Atap Kecamatan Petak Malai dan Katingan Hulu tambah Sugianto, sungguh dibutuhkan. Karena, guru agama bukan hanya untuk memberikan ilmu tentang keagamaan saja, melainkan juga memberikan ilmu tentang etika di sekolah dan di rumah tangga serta kepada orangtua.
Sedangkan untuk guru bahasa Inggris, seperti yang sering diminta oleh Bupati Katingan kepada semua siswa SMP, harus sudah bisa berbahasa Inggris baik gramer maupun kcompertation. “
“Tapi nyatanya sampai saat ini belum dipenuhi. Jadi bagaimana kita berharap siswa SMP bisa berbahasa Inggris, sementara permintaan gurunya saja belum dipenuhi oleh Pemkab Katingan.”tandasnya. (MI)