PULANG PISAU, KaltengEkspres.com – Hampir 2 tahun siswa dan siswi tak bisa bersekolah tatap muka. Awal-awal pandemi covid-19, murid terpaksa harus diliburkan karena ditakutkan terpapar virus corona.
Namun, setelah terlalu lama libur dan ditakutkan terlalu banyak tertinggal mata pelajaran, akhirnya diambil kebijakan yaitu pembelajaran secara daring atau secara online. Belajar daring ini sempat menuai pro dan kontra karena berbagai hal.
Seperti fasilitas handphone, sinyal internet dan lainnya. Tetapi akhirnya pembelajaran secara online pun dapat dilaksanakan.
Anggota DPRD Kabupaten Pulang Pisau, Tandean Indra Bela mengharapkan agar pemerintah segera memikirkan untuk pembelajaran tatap muka. Karena sudah sangat lama siswa tidak bersekolah dan itu bisa berdampak tidak baik bagi sebagian murid.
“Ditakutkan karena keasikan tak bersekolah sehingga nanti minat bersekolah menjadi menurun. Karena keasikan membantu orang tua, keasikan bermain atau hal-hal lainnya,” kata Tandean, Rabu, 9 Juni 2021.
Politikus Golkar ini tidak menginginkan adanya murid yang putus sekolah akibat terlalu lama libur karena pandemi covid-19. Kalau ada, tentu hal tersebut sangat disayangkan.
“Karena itu segera saja lakukan pembelajaran tatap muka di sekolah yang memang sudah memenuhi syarat. Tentu saja dalam pengawasan dan protokol kesehatan yang ketat,” pungkasnya. (dar)