PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Anggaran pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020, dinilai dapat mengalami penambahan. Pasalnya. Pilkada tahun ini, dilaksanakan dalam masa pandemi Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Komisi I DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Yohannes Freddy Ering, saat dibincangi di ruang kerjanya, Rabu (5/8/2020).
“Anggaran pelaksanaan pilkada bisa saja bertambah, namun tidak terlalu besar dan bisa saja tetap menggunakan anggaran yang ada. Apabila bertambah, tentunya akan dialokasikan untuk pembelian Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker dan lain-lain,” kata Freddy.
Legislator dari PDI Perjuangan ini mengatakan, bahwa pandemi Covid-19 di Kalteng, belum tentu akan berakhir pada tahun 2020. Sehingga, perlu adanya antisipasi khususnya bagi seluruh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di lapangan.
“Kita tidak dapat memprediksi kapan pandemi ini berakhir, dan petugas KPPS akan kontak langsung dengan masyarakat pada saat pelaksanaan pilkada. Oleh karena itu perlu adanya antisipasi pada saat pesta demokrasi yang berlangsung dalam kurun per lima tahun sekali tersebut, seperti penggunaan APD untuk petugas di lapangan dan untuk pengadaan APD tentu membutuhkan anggaran,” ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, jika terjadi penambahan anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan APD bagi petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) maupun KPPS yang bertugas di lapangan, diprediksi berkisar Rp3-5 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) atau pergeseran dalam anggaran.
“Memang kalaupun ada penambahan anggaran untuk mengadaan APD, nilainya mungkin tidak terlalu signifikan , yaitu berkisar Rp3-5 miliar dari anggaran yang telah disepakati yaitu Rp368 miliar dan anggaran tersebut bersumber dari APBD atau dari pergeseran dalam anggaran,” pungkasnya. (Ra)
