

PELAIHARI, KaltengEkspres.com – Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Kalsel mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah kabupaten. Demikian juga yang terjadi di Kabupaten Tanah Laut.
Banjir yang cukup parah mengakibatkan banyak rumah warga terendam dan sejumlah jembatan runtuh serta jalan yang tergenang air sehingga menghambat arus lalu lintas dan transportasi lumpuh. Salah satunya di Desa Matah Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut.
Salah seorang warga Desa Matah mengatakan, bahwa banjir yang melanda desa mereka akibat jebolnya pintu air bendungan yang berada di Sarang Halang.
“Biasanya tidak pernah terjadi seperti ini, rumah saya saja terendam,” katanya di tengah banjir, Sabtu sore (11/7/2020).
Musibah banjir ini turut menjadi perhatian Cagub Kalsel Prof. Dr H Denny Indrayana SH. LLM. PhD. Ia datang dan meninjau langsung sekaligus bersilaturahmi menemui warga di Kabupaten Tanah Laut yang terkena musibah banjir, terutama di Desa Matah.
Disela sela melihat kondisi warga Matah yang terkena banjir, H Denny Indrayana kepada media ini mengatakan, bahwa di beberapa wilayah termasuk Amuntai Hulu Sungai umUtara, Tabalong, Martapura Kabupaten Banjar terjadi banjir semacam ini.
“Saya khawatir itu ada kaitannya dengan cara kita melakukan penambangan penambangan batubara.”kata mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM dimasa pemerintahan SBY itu.
Menurut H Denny Indrayana, persoalan-persoalan tata kelola tambang juga kayaknya perlu di rapikan ke depan dengan tetap menghormati investasi disatu sisi dan juga menjaga kelestarian lingkungan disisi yang lain supaya bencana semacam banjir ini tidak terjadi dan membahayakan.
Pantauan KaltengEkspres.com banjir cukup parah terjadi di Matah. Sungai meluap dan air menggenangi jalan dan rumah warga. Terlihat Bupati Tanah Laut Drs.H Sukamta bersama tim BPBD Tanah Laut turun langsung melihat warganya yang mengalami musibah banjir.
Infornasi yang diterima media ini dari BPBD Tanah Laut ,data sementara kejadian banjir di Kabupaten Tanah Laut Sabtu, 11 Juli 2020.
1. Kelurahan Angsau, Kec. Pelaihari :
a. Jl. Pintu air Rt. 24 Kel. Angsau, 200 buah rumah, 250 KK, 1.200 Jiwa.
b. Jl. A. Yani Parit Mas Rt. 19 Rt. 20 dan Rt.27 Kel. Angsau, 550 buah rumah, 600 KK, 1.500 Jiwa.
c. Jl. Sepakat Rt.10 (Belakang Kompi) Kel. Angsau, 65 buah rumah, 70 KK, 300 Jiwa.
d. Gg. Berkat Rt.04 Kel Angsau 25 buah rumah, 30 KK, 100 Jiwa.
e. Jl. Manunggal (Belakang Eks. RSUD
H. Boejasin), Rt 15, Kel. Angsau, 4 buah rumah, 4 KK, 20 Jiwa.Total rumah yang terendam = 844 buah rumah, Total KK dan Jiwa = 954 KK, 3.120 Jiwa
2. Desa Atu-Atu, Kec. Pelaihari :
a. Jl. H. M. Jaferi, Desa Atu-Atu, 25 buah rumah, 35 KK, 100 Jiwa
b. Saka Permai, Desa Atu-Atu, 15 buah rumah, 25 KK, 160 Jiwa, Total rumah yang terendam = 40 buah rumah, Total KK dan Jiwa = 60 KK, 260 Jiwa.
3. Kelurahan Karang Taruna, Kec. Pelaihari :
a. Jl. Telaga Daim Blok I, II, III, dan Jl. Penerangan Rt 10, Kel. Karang Taruna, 104 buah rumah, 135 KK, 540 Jiwa.
4. Kelurahan Sarang Halang, Kec. Pelaihari :
a. Jl. Bajingah, Kelurahan Sarang Halang, Jembatan runtuh akibat derasnya luapan air sungai.
5. Desa Damit Hulu, Kec. Batu Ampar :
a. Jl. Trans 100, Rt 6, Desa Damit Hulu, adanya Jalan Putus akibat derasnya luapan air dengan panjang 70 meter.
6. Desa Galam, Kec. Bajuin.
a. Desa Galam, Rt 6, Jalan terkikis sehingga jalan putus tidak bisa dilalui kendaraan.(yan/rif).