SAMPIT, KaltengEkspres.com – Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Muhammadiyah Sampit mendeklarasikan diri menolak (anti) paham radikalisme. Deklarasi ini dibacakan saat diadakannya kegiatan ramadhan on kampus di Aula STIKIP Muhammadiyah Sampit, Minggu (3/6).
Dosen STIKIP Alivermana Wiguna sekaligus pembina Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK) mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIKIP Muhammadiyah Sampit. Tujuannya untuk membentengi diri mahasiswa Muhammadiyah yang berkuliah di kampus setempat, supaya tidak terjerumus paham radikal.
Disamping itu lanjut dia, untuk memberikan pengertian terhadap tentang bahayanya paham radikalisme yang mengarah kepada terorisme. Lantaran paham ini sangat jauh dari ajaran agama Islam.
Senada juga diungkapkan oleh Ketua BEM Muhammadiyah Jimmy. Menurut dia pihaknya mengadakan ini sebagai bentuk pencegahan sejak dini dengan memberikan pengertian terhadap paham radikalisme untuk kalangannya khususnya mahasiswa -mahasiswi STIKIP yang berkuliah kampus setempat.
Sementara pada kegiatan tersebut panitia juga mendatangkan pamaterai dari Badan Inteligen Negara (BIN) Provinsi Kaltent, Polri dan TNI Kodim 1015 Sampit. (MR)