SAMPIT,Kaltengekspres.com – Sebelas orang warga Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendatangi Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamat (Disdamkarmat) Kabupaten Kotim Kamis (7/12/2017). Kedatangan sebelas warga ini untuk melaporkan kejadian penipuan yang diduga dilakukan oknum pegawai setempat, kepada Kepala Disdamkarmat Kotim Rihel.
Pasalnya, sebelas warga ini mengaku telah kehilangan uang keseluruhan sebesar Rp 40 juta, lantaran diserahkan kepada salah seorang oknum pegawai setempat yang menjanjikan bisa mengurus mereka untuk lolos masuk bekerja menjadi pegawai Disdamkarmat.
Mendapati laporan ini, Kepala Disdamkarmat Rihel langsung meradang, dan membantah jika pihaknya telah menerima perekrutan pegawai baru. Menurut dia, saat ini rencana perekrutan saja tidak ada di Disdamkarmat Kotim. Apalagi sampai melakukan perekrutan pegawai baru. Lantaran sampai saat ini belum ada intruksi dan arahan dari Pemkab Kotim.
“Jadi dengan tegas saya sampaikan tidak dibenarkan adanya perekrutan itu. Itu hanya ulah oknum yang tidak bertanggungjawab telah mencoreng nama instansi ini,”ujarnya kepada Kalteng Ekspres.com diruang kerjanya, Kamis (7/12/2017).
Menurut Rihel, sebelas orang tersebut mengaku telah menandatangani kontrak kerja dan pengukuran baju. Bahkan, mengaku sudah membayar kepada oknum pegawai Disdamkarmat Kotim masing-masing perorang ada yang diminta nominalnya dari Rp 1,5 juta, Rp 2,5 juta, Rp 3,5 juta sampai dengan Rp 5 juta.Dengan total keseluruhannya mencapai Rp 40 juta.
“Ini sudah berbentuk penipuan, dan tidak dibenarkan. Seharusnya jika ada perekrutan, tentu tidak ada sistem penyogokan seperti ini,”paparnya.
Menyikapi masalah ini, Rihel berjanji segera akan mengusut kasus tersebut. Kemudian menindak tegas oknum pegawai yang terbukti melakukan penipuan ini. Lantaran akibat ulahnya ini, telah mencoreng nama Disdamkarmat Kotim.
“Saya menghimbau kepada masyarakat Kotim agar tidak tergiur oleh calo-calo yang mengatasnamakan intansi dalam perekrutan pegawai, lebih baik menanyakan langsung ke intansinya supaya informasi jelas dan valid,”tandasnya.
Sementara itu salah seorang warga yang ditipu saat dimintai keterangan mengakui, adanya perbuatan oknum tersebut. Menurut dia, ia sebelumnya telah menyerahkan uang sebesar Rp 5 juta kepada oknum pegawai setempat, karena dijanjikan bisa masuk bekerja sebagai pegawai Damkar. “Tapi rupanya saat kami mendatangi kepala dinasnya mencari kebenarannya. Ternyata terungkap kita hanya ditipu,”ujarnya dengan nada kesal.
Pada kesempatan itu ia berharap oknum tersebut bisa diusut, sehingga bisa diproses hukum dan mengembalikan uang mereka. (MR).