SAMPIT,Kaltengekspres.com – Sial nasib yang dialami Iy serta Ej. Warga Desa Bebaung Kecamatan Pulau Hanaut Utara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ini menderita luka sobek dan memar dibagian punggung belakangnya lantaran diduga menjadi korban penganiayaan seorang oknum anggota kepolisian berinisial NR.
Sumber yang dihimpun di lapangan kejadian ini bermula saat korban berinisial Iy dan saudara Ej membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Desa Bagendang belum lama ini. Saat membeli BBM solar ini ia bersama saudaranya itu berniat hendak pulang dengan membawa tiga dirigen solar.
Tiba-tiba datang oknum anggota polisi ini dari belakang langsung mengayunkan senjata laras panjang ditumbuk ke belakang dan perut korban Iy. Sementara Ej dipukul dibagian kepala mengunakan tangan.
“Usai kerjadian, korban langsung mengalami kesakitan. Karena akibat tumbukan senpi laras panjang itu mengakibatkan luka sobek dan memar punggulang belakang korban,”ujar salah seorang korban Ejon warga setempat yang mengaku melihat kejadian pada waktu itu.
Menurut dia, kejadian ini sekitar seminggu terakhir. Hanya warga yang melihat saat itu banyak yang tidak berani membeberkannya. Sehingga kejadiannya terkesan ditutupi.
Sementara itu menurut Muhammad Sofian, kejadian yang dialami Udin ini adalah ulah ke arogansi oknum anggota polisi. Ia juga menyebut bahwa kejadian ini terjadi seminggu yang lalu saat Iy dan Ej membeli minyak solar sebanyak 3 jerigen.
“Penganiayaan ini dilakukan diatas kelotok korban dan di saksikan oleh anak korban yang baru berusia 9 tahun dan saudaranya Ej,” ujarnya saat dimintai keterangan Kamis (7/12/2017).
Menurut dia, kejadian ini telah dilaporkan ke Polda Kalteng melalui Propam. Saat ini ia bersama korban telah dimintai Propam Polda Kalteng untuk bisa hadir ke Polda Kalteng memberikan penjelasan terkait kejadian penganiayaan yang dilakukan oknum anggota polisi tersebut.
“Rencananya dalam waktu dekat saya bersama korban dan semua saksi akan ke Polda Kalteng memenuhi panggilan. Saya berharap nanti kasus ini bisa diusut oleh Polda Kalteng,”paparnya.
Terpisah Kapolres Kotim AKBP Muchtar Supiandi Siregar melalui Kasatreskrim AKP Samsul Bahri ketika dikonfirmasi mengaku, belum mengetahui kejadian tersebut. Karena tidak ada laporan yang disampaikan ke pihaknya.
“Saya belum bisa berkomentar terkait ini, masalah nya kami pun belum menerima laporan. Kendati demikian masalah ini akan kami selidiki apa bila memang benar ada penganiayaan, maka oknum anggota itu bisa kita tindaklanjuti,”ungkapnya Kamis (7/12)(MR)