Didor Oknum Aparat, Dua Warga Tangar Tersungkur

SAMPIT,KaltengEkspres.com – Tiga warga Desa Tangar Kecamatan Kota Besi Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bernama Agus (45) dan Abu Saman (60) serta Agau (46) mengerang kesakitan. Ketiga warga ini ditembak kakinya diduga dilakukan oleh oknum anggota Brigade Mobil (Brimob), yang sedang ngepam di perusahaan perkebunan kelapa sawit PT BSK 2 Wilmar Group di KM 30 Desa Tangar Kecataman Kota Besi, menggunakan senjata api (Senpi) Senin (18/12/2017).

Korban Abu Saman yang terkena tembak dipaha kanannya.

Akibat kejadian ini Agus dan Abu Saman terpaksa harus dilarikan ke RSUD Murjani Sampit untuk mendapat perawatan intensif, karena mengalami luka bekas tembakan masing-masing dikaki kiri dan paha sebelah kanan. Sementara Agau hanya mengalami luka ringan. 

Informasi yang dihimpun Kalteng Ekspres.com di lapangan menyebutkan, kejadian bermula ketika sekitar delapan orang warga setempat termasuk korban Agus, Abu Saman dan Agau mengklaim lahan dengan melakukan pemortalan dan membuat pondok di lokasi perkebunan PT BSK 2 di KM 30 Desa Tangar Kecamatan Kota Besi sejak pagi.

Tiba-tiba pada siang harinya sekitar pukul 12.30 Wib, ke delapan warga ini langsung diserang oknum diduga anggota Brimob dengan senpi laras panjang bersama petugas Satuan Pengamanan (Satpam) perusahaan. Sehingga akhirnya dua dari delapan warga ini tersungkur karena tertembus timah panas dikaki dan pahanya. Sementara satu orang lainnya mengalami luka ringan.

Salah seorang keluarga korban Asbet mengatakan, pengklaiman lahan di daerah setempat sudah sejak tahun 2012 lalu. Sampai sekarang klaim lahan terus dilakukan warga setempat karena tidak terima tanah mereka yang digarap PT BSK 2.

“Karena itu lah delapan orang warga kami yakni Rahmadani,Robiansyah, Agau, Agus, AbuSaman, Faturahim, Kasrani, Riduan melakukan pemortalan dan membuat pondok di lokasi setempat. Siangnya di serang oleh puluhan oknum anggota Brimob dan Security PT.BSK 20, dengan menggunakan senjata lengkap laras panjang beserta senjata tajam (sajam) jenis mandau, parang, dodos dan sajam lainya,”ujarnya kepada Kalteng Ekspres.com saat di mintai keterangan di RSUD Murjani Sampit Senin (18/12/2017) malam.

Menurut dia, pemortalan ini juga pernah dilakukan Juni 2017 lalu. Saat itu juga warga diserang, namun sempat melarikandiri. Bahkan, kejadian pemortalan Juni lalu kata dia, sudah 4 kali dilakukan mediasi. Namun belum ada hasil kesepakatan dengan masyarakat. Sehingga akhirnya masyarakat kembali melakukan pemortalan lagi.

“Penyerangan kali ini sangat parah pihak Brimob tidak berpikir panjang dengan langsung melepas peluru panas yang mengenai kaki kiri Agus dan paha kanan Abu Hasan. Sekarang kedua korban sudah di rujuk Ke RSUD Murjani Sampit untuk melakukan operasi mengeluarkan peluru yang masih tertanam di kaki kedua korban,”papar Asbet.

Terpisah Kapolsek Kota Besi IPTU Afif Hasan membenarkan kejadian tersebut, saat ini kata dia, pihaknya masih melakukan pendalaman kasus dan penyelidikan lebih lanjut.

“Masih kita selidiki, terkait siapa oknum pelaku yang melakukan penembakan tersebut,”ungkapnya singkat Senin (18/12/2017). (MR)

Berita Terkait