SAMPIT,Kaltengekspres.com – Seorang remaja bernama Iyat Susanti (24), warga Jalan Jeruk I, Kecamatan MB Ketapang, mendatangi Kantor Sekertariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kotim, Rabu (8/11/2017) siang. Perempuan ini mengaku menjadi korban penganiayaan pacarnya berinisial LK, pada Minggu (5/11/2017) malam.
Iyat mengaku sudah menjalin hubungan asmara dengan pacarnya yang bekerja di sebuah Bank di Kota Sampit sejak bulan Mei lalu. Ia menceritakan kejadian penganiyaan ini berawal saat malam itu ia berada di baraknya bersama kekasihnya tersebut sekitar pukul 20.00 Wib.
Saat itu korban bermaksud hendak membuatkan susu untuk kekasihnya ini. Ketika asik membuat minuman ini, pelaku memeriksa smartphone korban termasuk percakapan di WhatsApp (WA). Setelah melihat percakapan mesra di aplikasi chatting antara korban dengan temannya, pelaku kemudian cemburu dan emosi.
“Susu yang saya buatkan kemudian disiramkan ke wajah saya. Karena saya mengelak, minuman itu hanya mengenai perut saya,” jelas Iyat, ketika melaporkan kejadian tersebut bersama keluarganya di PWI Kotim.
Menurutnya, seusai menyiram air tersebut, peniayaan masih berlanjut. Pelaku semakin emosi. Ia memukul korban berkali-kali. Selain dipukul dan ditendang, pelaku juga menganiaya korban menggunakan ikat pinggang. “Saya dianiaya hingga pukul 22.00 WIB,” ungkapnya.
Akibat tindakan tersebut, korban mengalami lebam dan memar di beberapa bagian tubuhnya. Ia juga mengatakan bahwa penganiayaan ini sudah yang kedua kali dialaminya. Setelah menyampaikan kejadian tersebut dengan keluarga, akhirnya korban melaporkan penganiayaan ini ke Polres Kotim.
“Selasa malam sudah datang ke Polres Kotim untuk melaporkan masalah ini. Pelaku sempat ditelpon dan datang ke Polres. Dia meminta berdamai, namun kami menolak dan minta masalah ini diusut tuntas, kami menuntut keadilan,” tambah kerabatnya.
Namun, keluarga Iyat tidak tahu, apakah laporan kepada pihak kepolisian tersebut diproses atau dibiarkan. Mereka kemarin sudah melakukan visum, dan tinggal menunggu hasilnya. (MR)