SAMPIT, Kaltengekspres.com – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim), untuk menutup komplek Lokalisasi Pal 12 di Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Sampit Kabupaten Kotim akhir tahun ini, menuai polemik dari sejumlah penghuni lokalisasi ini.
Pasalnya, sejumlah PSK menyebut, masih banyak penghuni setempat yang tidak masuk data untuk dipulangkan. Sehingga, membuat sebagian PSK ini tidak terima dan berencana mengajukan protes.
“Kami merasa dirugikan, karena belum masuk data dari 239 orang yang akan dipulangkan itu. Kami berharap kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kotim agar melakukan pendataan ulang,”ujar salah seorang PSK berinisial Yi kepada Kalteng Ekspres.com Kamis (9/11/2017).
Menurut dia, dari jumkah 239 PSK yang masuk data Dinas Sosial (Dinsos) Kotim, masih ada sekitar 40 persen yang belum terdata, termasuk dirinya. Jumlah ini tergolong banyak, sehingga membuat pihaknya sangat dirugikan bakal tidak mendapatkan pesangon dari pemerintah.
Terpisah Kepala Dinsos Kotim Agus Tripurna mengatakan, bahwa pendataan tersebut telah dilakukan pada bulan Agustus 2017 lalu. Data tersebut sudah final. Sehingga total yang dipulangan nanti fixnya sebanyak 239 orang.
“Nama-nama PSK sebanyak 239 ini juga sudah kami kirim ke Kementerian Sosial RI,”ungkapnya kepada Kalteng Ekspres.com Kamis (9/11/2017).
Sementara itu dengan masih banyaknya tidak masuk data penghuni PSK ini, diindikasi bakal menyebar tinggal di wilayah Kotim. Sehingga dampaknya, dikwatirkan bisa menimbulkan prostitusi terselubung yang beraksi di rumah kontrakan dan warung remang-remang serta losmen dan hotel. Kondisi ini menuai sorotan dari sejumlah tokoh masyarakat.
“Pemda Kotim harus benar-benar jeli dalam menyikapi hal ini. Setelah dilakukan penutupan komplek lokalisasi itu, ke depan harus ada pengawasan terhadap keberadaan PSK baik yang dipulangkan atau yang masih tersisi. Jika ini dibiarkan tanpa ada pengawasan dikwatirkan, ke depan akan memunculkan maraknya prostitusi terselubung di Kotim,”ungkap salah seorang tokoh masyarakat Kotim bernama Yusran kepada Kalteng Ekspres.com Kamis (9/11/2017). (MR/HM)