Aktivitas Hilir Mudik Tongkang Bauksit Dikeluhkan Warga

Kapal tugboat beserta tongkang sedang melintasi salah satu rumah apung warga Desa Patai Kecamatan Cempaga Jumat (20/10)

SAMPIT,Kaltengekspres.com – Aktivitas hilir-mudik kapal tugboat tongkang pengangkut bauksit dari Desa Sudan Kecamatan Cempaga menuju Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mulai dikeluhkan warga sejumlah desa di kecamatan setempat.

Pasalnya,  kapal tongkang ini ketika melintasi desa dengan kecepatan tinggi. Sehingga gelombang yang ditimbulkan merusak bangunan rumah apung warga, dan juga fasilitas umum masyarakat serta mengamcam terjadinya abrasi tanah yang berada disekitar bantaran sungai Cempaga.

Salah seorang warga Junaidi, mengatakan, aktivitas hilir-mudik tongkang bauksit ini di keluhkan karena membuat  khawatir warga. Lantaran ketika melintasi desa, tugboat dan tongkang bauksit ini berkecepatan tinggi. Sehingga gelombang yang ditimbulkan membuat bangunan rumah apung dan fasilitas umum terombang ambing. Bahkan, ada beberapa yang mengalami kerusakan, terpaksa harus diperbaiki.

“Kalau dibiarkan terus, dan pemilik tongkang tidak tahu-menahu untuk mengurangi kecepatannya saat melintasi desa. Lama kelamaan akan menyebabkan kerusakan terus fasilitas umum masyarakat, dan juga berdampak mengakibatkan abrasi sedikit demi sedikit tanah yang berada disekitar pinggiran sunggai,”ujarnya warga Desa Patai ini kepada Kalteng Ekspres.com Sabtu (21/10/2017).

Ia menjelaskan, selain mengancam fasilitas umum dan abrasi. Gelombang dari aktivitas pengangkutan bauksit oleh tongkang juga bisa mengancam kerusakan rumah masyarakat yang berada disekitar bantaran sungai.  Karena jika tanahnya ambruk, maka rumah warga bisa turut runtuh.

“Kami berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Kotim, khusunya pihak terkait untuk dapat menyikapi masalah ini. Sehingga bisa memberikan surat peringatan atau imbauan kepada kapal pengangkut bauksit agar bisa berhati-hati dan mengurangi kecapatannya saat melintasi desa.  Karena ini menyangkut kelangsungan hidup masyarakat sejumlah desa yang tinggal disekitar bantaran sungai Cempaga,”tandasnya.

Sementara itu informasi yang dihimpun di lapangan. Aktivitas pertambangan bauksit yang berada di Desa Sudan Kecamatan Cempaga Kabupaten Kotim ini, dilakukan oleh dua perusahaan yakni PT.Citra Mentaya Mandiri (CMM) dan PT.Duta Borneo Permai (DBP). Aktivitas ini mulai aktif beberapa bulan terakhir ini.  (MR)

Berita Terkait