Home / Kotim

Sabtu, 21 Oktober 2017 - 10:44 WIB

Aktivitas Hilir Mudik Tongkang Bauksit Dikeluhkan Warga

Kapal tugboat beserta tongkang sedang melintasi   salah satu rumah apung warga Desa Patai Kecamatan Cempaga Jumat (20/10)

Kapal tugboat beserta tongkang sedang melintasi salah satu rumah apung warga Desa Patai Kecamatan Cempaga Jumat (20/10)

SAMPIT,Kaltengekspres.com – Aktivitas hilir-mudik kapal tugboat tongkang pengangkut bauksit dari Desa Sudan Kecamatan Cempaga menuju Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mulai dikeluhkan warga sejumlah desa di kecamatan setempat.

Pasalnya,  kapal tongkang ini ketika melintasi desa dengan kecepatan tinggi. Sehingga gelombang yang ditimbulkan merusak bangunan rumah apung warga, dan juga fasilitas umum masyarakat serta mengamcam terjadinya abrasi tanah yang berada disekitar bantaran sungai Cempaga.

Salah seorang warga Junaidi, mengatakan, aktivitas hilir-mudik tongkang bauksit ini di keluhkan karena membuat  khawatir warga. Lantaran ketika melintasi desa, tugboat dan tongkang bauksit ini berkecepatan tinggi. Sehingga gelombang yang ditimbulkan membuat bangunan rumah apung dan fasilitas umum terombang ambing. Bahkan, ada beberapa yang mengalami kerusakan, terpaksa harus diperbaiki.

Baca Juga :  Kasus Suap Penerimaan Tenaga Kontrak Dipertanyakan

“Kalau dibiarkan terus, dan pemilik tongkang tidak tahu-menahu untuk mengurangi kecepatannya saat melintasi desa. Lama kelamaan akan menyebabkan kerusakan terus fasilitas umum masyarakat, dan juga berdampak mengakibatkan abrasi sedikit demi sedikit tanah yang berada disekitar pinggiran sunggai,”ujarnya warga Desa Patai ini kepada Kalteng Ekspres.com Sabtu (21/10/2017).

Ia menjelaskan, selain mengancam fasilitas umum dan abrasi. Gelombang dari aktivitas pengangkutan bauksit oleh tongkang juga bisa mengancam kerusakan rumah masyarakat yang berada disekitar bantaran sungai.  Karena jika tanahnya ambruk, maka rumah warga bisa turut runtuh.

Baca Juga :  Aksi Pencurian Walet Terbongkar Berkat Bunyi Alarm, Satu Pelaku Terciduk

“Kami berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Kotim, khusunya pihak terkait untuk dapat menyikapi masalah ini. Sehingga bisa memberikan surat peringatan atau imbauan kepada kapal pengangkut bauksit agar bisa berhati-hati dan mengurangi kecapatannya saat melintasi desa.  Karena ini menyangkut kelangsungan hidup masyarakat sejumlah desa yang tinggal disekitar bantaran sungai Cempaga,”tandasnya.

Sementara itu informasi yang dihimpun di lapangan. Aktivitas pertambangan bauksit yang berada di Desa Sudan Kecamatan Cempaga Kabupaten Kotim ini, dilakukan oleh dua perusahaan yakni PT.Citra Mentaya Mandiri (CMM) dan PT.Duta Borneo Permai (DBP). Aktivitas ini mulai aktif beberapa bulan terakhir ini.  (MR)

Share :

Baca Juga

Kotim

Oleng, Truk Dum Bermuatan Tanah Uruk Hantam Mobil Calya

Kotim

Relawan Kotim Berhasil Kumpulkan Dana Belasan Juta 

Kotim

ASN Tersandung Kasus Narkoba Pernah Tugas di Basarnas Sampit

Kotim

Ditimpa Pohon, Warga Mentaya Hulu Tewas Mengenaskan

Kotim

Awas!! Buaya Sungai Cempaga Mengganas, Warga Sungai Paring Diserang Saat Berwudu

Kotim

Pelaku Pencabulan Anak Dibawah Umur Diringkus Polisi

Hukum Kriminal

223,65 Gram Sabu Dimusnahkan

Kotim

Pengendara Motor Mabuk Terkapar Usai Seruduk Tiang Posko Covid-19