PANGKALAN BUN, Kaltengekspres.com – Penemuan tengkorak manusia di Desa Penyombaan Kecamatan Arut Utara Senin (4/9) lalu, perlahan-lahan mulai menemukan titik terang untuk menguak misteri identitasnya. Petunjuk pun diperoleh anggota Polsek Aruta dari kalung emas yang ditemukan bersama tengkorak yang terbungkus terpal biru di tepian Sungai oleh salah seorang warga Desa Penyombaan tersebut.
Kalung emas tersebut diakui oleh ibu dari Dini Prasetyani (26) bidan yang bertugas di Puskesmas Pembantu (Pustu), Desa Penyombaan, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) adalah milik anaknya yang menghilang sejak 6 Agustus 2017 lalu.
“Ibunya masih ingat bahwa kalung emas itu milik anaknya karena ia yang membelikannya, tapi kita tunggu hasil tes DNA karena saat ditemukan sudah dalam kondisi telah menjadi tengkorak,” kata Waka Polres Kobar, Kompol Dhovan Oktavianto, Kamis (7/9/2017).
Polisi bergerak cepat, saat ini sudah ada 4 orang saksi yang diperiksa, walau begitu ia tidak dapat memberitahu secara detail siapa saja empat orang itu.
Adapun apakah ada keterkaitan antara Dini Prasetyani dengan temuan kerangka manusia ada kaitannya hal itu masih dalam proses penyelidikan, apabila pelaku sudah tertangkap dan ada pengakuan baru bisa diputuskan hasilnya sembari menunggu hasil dari tes DNA.
“Kita tunggu hasil tes DNA, apakah ada kaitannya antara Dini Prasetyani dengan kerangka yang ditemukan,” tegas Dhovan.
Sebelumnya, warga Desa Penyombaan digegerkan dengan penemuan kerangka manusia oleh Widi Purwanto (55) ditepian sungai saat alan memancing.
Disamping kerangka tersebut ditemukan juga 1 kalung emas dan pakaian tidur. Dari hasil forensik yang dilakukan ditemukan retakan pada bagian kepala yaitu pelipis kanan dan kiri, ditenggarai retakan tersebut diakibatkan oleh bentura  benda tumpul dibagian kepala. (GJ)