

SAMPIT, Kaltengekspres.com – Dalam rangka mencegah sekaligus menanggulangi kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Komandan Kodim (Dandim) 1015 Sampit Letnan Kolonel Ifanteri I Gede Putra Yasa, yang dipercaya sebagai Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan, mengajak masyarakat untuk saling bahu membahu ikut melakukan sosialisasi khususnya kepada masyarakat yang suka berladang dengan cara membakar.
Hal tersebut disampaikan Dandim saat menghadiri apel gabungan persiapan penanggulangan Karhutla Kamis (24/8).
Dandim mengatakan, untuk mencegah terjadinya Kahutla di wilayah Kotim, perlu gerakan bersama. Tidak hanya dari pemerintah dan anggota kesatuan baik TNI dan Polri, melainkan masyarakat. Terutama dalam memberikan pemahaman melalui kegiatan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak berladang dengan cara membakar selama musim kemarau.
Karena menurut dia, jika masih banyak masyarakat yang tidak memahami kemudian tetap membuka ladang dengan cara membakar. Maka Karhutla di Kotim bisa terus terjadi.
“Apalagi saat ini kondisi cuaca di Kotim masih termasuk kategori merah. Berarti, potensi kebakaran lahan masih cukup tinggi karena intensitas hujan rendah sehingga harus diwaspadai.Karena itu, semua pihak diminta segera bertindak cepat agar kebakaran bisa segera ditanggulangi,” kata Putra Yasa.
Putra Yasa menerangkan, untuk mendeteksi sejak dini sekaligus mengantipasi kejadian Karhutla di Kotim, pihaknya telah mengaktifkan posko operasional dan patroli rutin dilapangan. Posko tersebut selalu siap menerima laporan jika ada kejadian Karhutla di wilayah Kotim.
“Di Kotim ini termasuk rawan Karhutla. Tercatat selama Agustus 2017 saja, sudah terjadi 18 kali kebakaran dengan luas lahan yang terbakar 134,8 hektare. Karena itu perlu langkah cepat untuk melalukan pencegahan yaitu meniadakan niat orang membakar lahan. Selain itu faktor alam seperti akibat gesekan ranting dan lainnya juga dapat memicu kebakaran lahan,”tandasnya. (lid)