PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Seorang wanita bernama Saidah (25) harus menjalani hidup sebatang kara. Ia tinggal di sebuah barak di Jalan RTA Milono Km 5 Kota Palangka Raya.
Tak sebatas itu. Wanita yang sejak kecil sudah mengalami cacat fisik dari lahir ini harus bertahan hidup dengan berbelas kasihan tetangga sekitar.
Ditengah keterbatasan fisik yang dideritanya selama ini kini harus menanggung kesedihan lantaran ibu tercintanya tersandung kasus dan saat ini sedang menjalani proses hukum di Polresta Palangka Raya. Sedangkan bapaknya sudah meninggal dunia sejak tahun 2015 lalu.
Dewi Ayu (35) seorang anak dari pemilik barak yang ditinggali Saidah kini harus membagi tugas selain mengurus rumah tangganya, kini juga harus menjaga Saidah sudah sejak sebulan terakhir ini.
“Saya dan tetangga barak secara bergantian mengurus Saidah sejak ibunya ditahan di Polresta Palangka Raya,” kata Dewi.
Dewi menuturkan, untuk perlengkapan dan keperluan kehidupan sehari-hari Saidah saat ini ditanggung oleh para tetangga dengan cara patungan yakni untuk membeli beras, pempers dan keperluan lainnya.
Dalam keadaan berbicara yang kurang normal Saidah mengutarakan keinginannya untuk bertemu dengan Gubernur H. Sugianto Sabran dan Bapak Kapolda Kalteng Irjen Pol Drs Dedi Prasetyo.
“Saya ingin bertemu dengan pak Gubernur dan Pak Kapolda agar melihat kondisi dan keadaannya saat ini,” kata Saidah.
Tidak hanya sekedar bertemu Saidah juga berharap bisa dibawa ke Panti sosial karena dirinya perlu perlakuan dan perawatan khusus, karena saat ini dirinya menjalani hidup sebatang kara.
“Saya mohon bantuan kepada pak Gubernur dan Pak Kapolda karena saat ini saya hidup sendiri dan ibu di penjara serta bapak sudah meninggal dunia,” tuturnya. (Am)