PALANGKA RAYA, KaltengEkspres.com – Ketua KPU Kota Palangka Raya Ngismatul Choiriyah mengatakan, dalam melakukan pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih Pilkada 2020, pihaknya mengalami sejumlah kendala. Salah satunya, banyak masyarakat yang tidak menerima kedatangan para Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP)
“Banyak yang tidak mau dicoklit, dikira mau dirapid test. Jadi PPDP kami banyak yang lapor, karena mereka  menggunakan APD pada saat melakukan pencoklitan, jadi ditolak orang dikira mau rapid test. Ada yang sampai sengaja mengunci pintu rumahnya,” kata Ngismatul, Sabtu (18/7/2020).
Lebih lanjut dijelaskan, sebelum melakukan pencoklitan, PPDP telah dilakukan rapid tes. Berdasarkan hasil rapid tes, terdapat sejumlah PPDP yang reaktif. Namun, pihaknya secara langsung mengambil tindakan cepat dengan mengganti PPDP yang dinyatakan reaktif, serta melakukan swab tes.
“Semuanya yang reaktif ada sekitar 20 orang, tapi kita langsung ambil tindakan, kita ganti semua yang reaktif itu. Sehingga pencoklitan dapat tetap berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Ya harapan kita, karena mereka sudah di lakukan rapid tes dan dibekali dengan APD, mereka tetap sehat hingga usai melaksanakan tugas,” ucapnya. (Ra)