

MUARA TEWEH, KaltengEkspres.com – Musibah kebakaran yang menimpa karyawan PT Antang Ganda Utama (PT AGU) satu keluarga diindikasi ada motif lain. Kuat dugaan sebelum tewas terbakar, ketiga korban ini dibunuh oleh oknum pelaku yang berupaya menghilangkan jejaknya dengan cara membakar korban beserta mes yang berada di kamp setempat.
Dugaan ini diperkuat, karena yang terbakar hanya kamar depan kamp yang ditinggali korban. Sementara atap rumah dan ruang tamu tidak ikut terbakar. Ditambah lagi dari hasil autopsi sementara Polres Barito Utara (Barut), yang mendatangkan dokter ahli forensik dr Rika dari RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya dibantu dokter dari Polda yang berjumlah kurang lebih lima orang, ditemukan bekas bacokan senjata tajam ditubuh korban.
Kapolres Barut AKBP Dostan Matheus Siregar Sik melalui Kasat Reskrim AKP Samsul Bahri mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil resmi outopsi, untuk selanjutnya melakukan penyelidikan mendalam dengan melakukan olah TKP lagi bersama tim Identifikasi Polda Kalteng.
“Dari hasil pemeriksaan sementara diduga ada bekas-bekas bacokan dan tusukan. Mungkin ini ada unsur kesegajaan korban dihilangkan nyawanya. Olah TKP untuk mencari petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti yang mungkin bisa mengarah kepada pelaku atau pun saksi-saksi yang mengetahui masih kita cari,” terang Samsul kepada wartawan, Kamis (13/9) di RSUD Muara Teweh.
Terkait jumlah luka ditemukan ditubuh korban, Samsul menerangkan, secara pasti masih menunggu laporan tertulis dan hasil resmi dari dokter forensik. Baik berapa luka, berapa sayatan dan berapa tusukan.
Untuk luka-luka ditubuh korban, dia menjelaskan, ditubuh anaknya mengalami luka tusukan, untuk orang tuanya rata-rata luka bacokan. Untuk luka bacokan secara terperinci belum dijelaskan oleh dokter forensik, namun secara umun ada luka bacokan ditengkuk belakang leher untuk suami, untuk ibunya luka bacokan dibagian paha dan di bagian leher, kemudian bayi tusukan.
“Secara detail untuk luka tusukannya ada berapa masih menunggu hasil resmi dari dokter forensik. Namun luka bakar pada ketiga korban sudah hampir 10 persen. Dugaan sementara korban dibunuh dulu dibakar, makanya polisi mau ke TKP untuk memastikannya,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya Kamp Hajak C PT AGU Desa Hajak Kecamatan Teweh Baru Kabupaten Barut, Selasa (11/9) sekira pukul 23.30 Wib, terbakar. Akibat peristiwa itu tiga orang korban satu keluarga bernama Dominkus. Imel dan anaknya berusia 4 tahun bernama Apriliano ditemukan tewas terbakar di dalam kamar kamp. (ad)