Dilanda Banjir, Ratusan Rumah Warga Tenggelam di Barut

MUARA TEWEH, KaltengEkspres.com – Banjir besar melanda sejumlah desa di Kecamatan Teweh Timur Kabupaten Barito Utara (Barut) Kalteng, beberapa hari terakhir ini. Ratusan rumah warga yang berada  di Desa Benangin I, II,III dan V KecamatanTeweh Timur tenggelam. Tidak hanya rumah, sejumlah tempat ibadah dan fasilitas umum di daerah setempat juga direndam banjir. Bahkan, ketinggian air diperkirakan akan terus bertambah.

Hal itu dikarenakan curah hujan cukup tinggi  masih saja terjadi. Sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun akibat kejadian ini ratusan kepala keluarga (KK) terpaksa harus mengungsi.

Informasi yang dihimpun di lapangan Sabtu (9/12/2017), kondisi ketinggian air di sejumlah desa tersebut masih bervariasi. Ada yang sudah sampai atap rumah warga, dan ada juga yang masih separuh rumah warga. Dari informasi yang diperoleh, Desa Benangin II terdata paling parah dilanda banjir. Karena ketinggan air di daerah setempat disebut-sebut sudah mencapai 7 meter.

Kapolsek Teweh Timur Ipda Anis ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa banjir besar tersebut. Menurut dia, tingginya debit air di Kecamatan Teweh Timur ini dikarenakan intensitas curah hujan yang terjadi akhir-akhir ini masih sangat tinggi , sehingga air sungai Benangin dan sungai Teweh meluap. “Rumah yang terendam atau yang terkena banjir rata-rata  berada di dataran rendah yang berada disekitar bantaran sungai,”ungkap Anis, Sabtu (9/12/2017).

Menurutnya, sebagian besar warga yang menjadi korban banjir masih bertahan dirumah masing-masing, untuk menjaga barang-barang mereka dengan cara tidur di atap dan dilantai dua bagi rumah  yang bertingkat. Sebagian lainnya terpaksa harus mengungsi.

Pada kesempatan ini dia juga mengimbau kepada warga yang terkena banjir  untuk mengungsi ketempat  yang lebih aman. Untuk para pengendara yang melintas jalan poros Kalteng-Kaltim tidak melewati/ menyeberang karena debit air di jembatan Benangin masih tinggi. “Saat ini kita masih melaksanakan patroli dan monitoring desa yang terkena banjir, dan mendirikan Posko atau dapur umum,” paparnya. (deni)

Berita Terkait