DPRD Kotim Desak Keterlibatan Pemerintah Atasi Peredaran Narkoba

Anggota DPRD Kotim, Padamean Gultom

SAMPIT, KaltengEkspres.com – Ledakan kasus penyalahgunaan narkoba dan kebiasaan menghirup lem di kalangan anak muda di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membuat DPRD angkat suara.

Anggota DPRD Kotim, Padamean Gultom, menegaskan, kondisi ini sudah masuk tahap darurat dan mengancam masa depan generasi daerah.

“Ini masalah besar, dan sangat ngeri. Saya miris melihat langsung di lapangan, banyak anak-anak yang sudah terpapar, bahkan ada yang ngelem. Ini awal dari kehancuran masa depan mereka,” tegas Gultom, Rabu (8/10/2025).

Menurutnya, pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum harus bergerak cepat dan terkoordinasi. Ia menilai, dengan perangkat hukum dan kewenangan yang sudah dimiliki, sebenarnya langkah pemberantasan bisa dilakukan lebih tegas.

“Kalau pemerintah mau, sangat mudah. Kuasa itu sudah ada. Tinggal kemauan dan keseriusannya yang harus ditingkatkan. Ini bukan persoalan kecil, ini sudah menyentuh masa depan generasi kita,” ujarnya.

Politisi NasDem ini juga mengaku prihatin melihat langsung kondisi di lapangan. Di beberapa titik di Sampit, ia menyaksikan anak-anak muda terjerumus dalam perilaku menyimpang.

“Saya lihat sendiri, mereka bilang, ‘Jangan ganggu kami, Om.’ Mereka ngelem, mabuk, kehilangan arah. Ini bikin hati miris. Kalau dibiarkan, habislah masa depan Kotim,” katanya.

Gultom juga menyoroti minimnya fasilitas rehabilitasi bagi korban penyalahgunaan narkoba. Saat ini, warga Kotim yang ingin pulih harus ke Palangka Raya karena belum ada pusat rehabilitasi yang layak di daerah sendiri.

“Ini harus jadi perhatian serius. Pemerintah daerah perlu membangun tempat rehabilitasi agar korban bisa ditangani di sini, bukan jauh-jauh ke luar daerah,” ujarnya.

Ia menegaskan, perang melawan narkoba tidak bisa hanya dibebankan ke aparat. Semua pihak, pemerintah, DPRD, tokoh agama, hingga masyarakat harus bersatu dalam langkah nyata.

“Saya tahu betul beratnya karena di lingkungan saya sendiri ada yang pernah terpapar. Proses pemulihan itu panjang dan tidak mudah. Karena itu, saya minta semua pihak jangan menutup mata,” ucapnya.

Gultom menutup dengan seruan keras agar pencegahan diperkuat dari akar, mulai dari keluarga, sekolah, hingga kegiatan sosial dan keagamaan.

“Jangan tunggu parah baru bertindak. Selamatkan anak-anak kita dari sekarang. Ini tanggung jawab kita semua,” pungkasnya.

Berita Terkait