



SAMPIT, KaltengEkspres.com – Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Muhammad Idi, mendorong Pemerintah Kabupaten setempat untuk memprioritaskan pembangunan drainase di kawasan Antang Barat, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Desakan ini disampaikan menyusul keluhan warga yang setiap tahun menjadi langganan banjir saat musim hujan tiba.
“Pemerintah harus mengatasi banjir yang kerap terjadi di Antang Barat, Kelurahan Sawahan,” tegas Idi, Minggu (26/10/2025).
Idi yang turut bergotong royong bersama warga menuturkan, kawasan tersebut merupakan salah satu titik rawan banjir di Kota Sampit. Kondisi drainase yang dangkal dan tidak terhubung dengan baik menjadi penyebab utama terjadinya genangan air setiap kali hujan deras mengguyur.
Selain masalah drainase, ia menyoroti kondisi jalan poros Antang Barat yang menjadi akses utama warga lintas kelurahan menuju Kota Sampit, bahkan ke area pemakaman umum.
“Jalan ini digunakan warga lintas kelurahan menuju pemakaman. Karena itu sangat mendesak untuk segera diperbaiki,” ujarnya.
Politisi muda Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mengapresiasi kepedulian warga RW 14, khususnya RT 43 Antang Barat, yang secara swadaya memperbaiki saluran air di lingkungan mereka.
“Kami berterima kasih kepada warga yang sudah berinisiatif membenahi drainase secara swadaya. Namun, warga juga berharap pemerintah turun tangan membangun drainase yang lebih permanen,” ungkapnya.
Menurut Idi, hampir 50 persen wilayah Antang Barat terdampak banjir setiap musim hujan. Karena itu, ia mendorong pemerintah daerah agar memprioritaskan pembangunan drainase dan peningkatan jalan lingkungan di wilayah tersebut pada tahun anggaran 2026.
“Selain normalisasi sungai, jalan itu juga belum pernah tersentuh pembangunan sama sekali. Kami berharap tahun 2026 nanti ada peningkatan,” imbuh Idi.
Sementara itu, Ketua RT 43/RW 14, Mat Hali, mengatakan masyarakat rutin melakukan gotong royong membersihkan parit dan selokan di sepanjang jalan poros untuk memperlancar aliran air.
“Kalau hujan deras, sebagian rumah warga pasti kebanjiran. Kami berharap tahun depan ada pengerasan dan perbaikan jalan, karena sudah lama belum ada pembangunan di wilayah ini,” ujarnya. (to)